Manusiaadalah pemimpin (khalifah) di muka bumi ini. Dengan mempelajari keadaan kehidupan, manusia akan berusaha tetap bertahan dan melanjutkan (survive) kehidupan. 2. Belajar dari konsekuensi (learning by consequences) atau sebab akibat. Cara beradaptasi dengan kehidupan dapat terjadi karena sebab akibat.
BagaimanaCara Menghitung Intensitas Latihan - bagi kamu yang lagi mencari info yang terkait dengan Bagaimana Cara Menghitung Intensitas Latihan Terupdate dapat kamu peroleh pada laman disini. selalu menyiapkan keterangan Terupdate bersangkutan dengan beragam Katalog Promo Terbaru, Promosi JSM Terbaru, Harga Sepeda Motor Terkini, Harga Tiket, Harga Hp Terkini, Bagaimana
Selainitu komponen latihan sebagai patokan dan tolak ukur yang sangat menentukan untuk tercapai tidaknya suatu tujuan dan sasaran latihan yang telah disusun dan dilaksanakan (Sukadiyanto, 2005). Komponen dasar latihan antara lain: intensitas, frekuensi, durasi, volume, recovery, repetisi, set, irama dan sesi latihan (Sukadiyanto, 2005).
Latihanbeban sangat penting dan harus selalu menjadi bagian dari rutinitas kita dari sehari-hari. Karena memang tidak ada yang menandingi menggabungkan beberapa latihan kekuatan dengan latihan
MengutipHealthline, setelah seseorang berusia 27 tahun, tubuh mulai kehilangan sekitar 1 persen massa otot setiap tahun.Cara memperlambat penurunan itu bisa melakukan senam anaerobik secara rutin setiap pekan. Latihan anaerobik tidak mudah, maka penting menemukan pelatih yang mampu mengembangkan rutinitas dan mempelajari teknik yang tepat.
Time: Durasi atau Lama latihan. Tipe : Jenis latihan yang di lakukan. Untuk lebih jelasnya berikut penjelasannya : 1. Frekuensi. Frekuensi menunjuk pada jumlah latihan per minggunya. Secara umum, frekuensi latihan lebih banyak dengan program latihan lebih lama akan mempunyai pengaruh lebih baik terhadap kebugaran jasmani seseorang.
A DEFINISI TEORI 1. Pengertian Latihan . Latihan berasal dari kata dalam bahasa Inggris yang dapat mengandung beberapa makna seperti: practise, exercise, dan training. Pengertian practise, exercise, dan training Menurut Sukadiyanto (2011: 5) adalah sebagai berikut: . Pengertian latihan yang berasal dari kata practise adalah aktivitas untuk meningkatkan keterampilan (kemahiran) berolahraga
diastoldengan intensitas latihan sebesar 0,852 ≤ beban latihan dapat metode non-invasive untuk mengukur detak jantung dan saturasi oksigen dengan cara mendeteksi volume aliran darah di
3 Waktu eksekusi. Ketika kita memindahkan beban, kecepatan yang dilakukan harus diperhitungkan. Untuk mencari 1RM dimulai dari bobot yang mewakili 70% dari intensitas kerja kita, tidak akan sama jumlahnya jika kita melakukan pengulangan dengan kecepatan maksimal atau sebaliknya kita melakukannya dengan tempo 3 0 -3.
Letakkan2 jari (telunjuk dan jari tengah) di bagian dalam pergelangan tangan. Hitung denyut nadi selama 15 detik kemudian kali 4 untuk mendapatkan denyut per menit. Gunakan denyut per menit untuk menyesuaikan seberapa keras kamu sedang berolahraga. 2. Tes Bicara Ini adalah cara paling mudah untuk mengetahui intensitas latihan.
Umumnya intensitas latihan ditentukan dalam beberapa cara, yaitu dengan mengukur detak jantung dan konsumsi oksigen atau dengan melihat bagaimana perasaan Anda saat melakukan suatu aktivitas. Intensitas latihan dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu rendah, sedang, atau tinggi.
Dilansirdari Ensiklopedia, intensitas dan beban latihan dapat diukur dengan cara melihat Denyut nadi. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. Denyut nadi adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.
Dilansirdari Ensiklopedia, intensitas dan beban latihan dapat diukur dengan cara melihat Denyut nadi. [irp] Pembahasan dan Penjelasan. Menurut saya jawaban A. Denyut nadi adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.
PDF| On Jun 28, 2021, Isti Dwi Puspita Wati and others published Latihan beban sirkuit intensitas maksimal terhadap hipertrofi lengan dan paha | Find, read and cite all the research you need on
Temukan5K dan 10K kali Anda; 6. Pelajari cara menemukan daya ambang fungsional (FTP) Anda; Contoh latihan; Olahraga lari; Latihan dengan intensitas tinggi. Anda dapat melatih Vo2 max paling efisien dengan bekerja pada intensitas tinggi. Banyak pelatih lari merekomendasikan latihan sekitar 90 hingga 95 persen dari detak jantung maksimum
0sWQS. Dalam melakukan kegiatan olahraga, di perlukan adanya takaran intensitas olahraga yang tepat yang di sesuaikan dengan maksud dan tujuannya. Hal ini di maksudkan agar tujuan utama kita dalam melakukan kegiatan olahraga dapat tercapai dengan maksimal dan mencegah hal - hal yang tidak di inginkan saat berolahraga semisal overdosis Overdosis olahraga di tandai dengan hal - hal berikut Denyut jantung meningkatOlahraga yang berlebihan akan memaksa jantung bekerja lebih keras sehingga detak jantung akan meningkat tidurGangguan tidur akan terjadi karena efek dari peningkatan denyut ototOlahraga yang berlebihan dapat memicu terjadinya gangguan otot seperti pegal dan kram otot. Jika terus dipaksakan, risiko terjadinya cedera otot akan lelahOlahraga yang berlebihan dapat memicu tubuh mudah lelah dan aktivitas ringan yang biasa dilakukan sehari-hari akan terasa haid tidak yang melakukan olahraga secara berlebihan dapat mengakibatkan terjadinya haid tidak teratur, bahkan tidak konsentrasi dan gangguan koordinasiSaat olahraga dilakukan berlebihan, denyut jantung dapat meningkat. Hal ini dapat mengakibatkan orang tersebut sulit berkonsentrasi dan terjadi gangguan koordinasi seperti hilang ginjalJika olahraga dilakukan secara berlebihan aliran darah di dalam tubuh tidak diedarkan secara merata ke seluruh tubuh, tapi dimaksimalkan ke bagian-bagian tubuh yang memerlukan saat itu seperti otot-otot tubuh. Semakin berat olahraga yang dilakukan maka semakin sedikit aliran darah ke ginjal, jika hal ini dilakukan terus menerus maka akan memicu penyakit adalah kerusakan pada otot jantung akibat pelepasan senyawa kimia yang menyebabkan jantung tidak dapat lagi memompa darah ke seluruh tubuhMenurut Weight Watchers WW, intensitas latihan adalah jumlah kekuatan fisik, yang dinyatakan sebagai persentase maksimum yang digunakan tubuh dalam melakukan suatu aktivitas. Misalnya, seberapa keras tubuh Anda harus bekerja untuk bisa berjalan 2 kilometer dalam 20 intensitas latihan ditentukan dalam beberapa cara, yaitu dengan mengukur detak jantung dan konsumsi oksigen atau dengan melihat bagaimana perasaan Anda saat melakukan suatu latihan dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu rendah, sedang, atau intensitas rendah dapat menjaga detak jantung Anda tetap stabil dan membuat Anda bergerak perlahan. Contohnya berjalan santai, naik sepeda, dan mengangkat beban intensitas sedang dapat meningkatkan detak jantung, membuat Anda berkeringat, bernapas lebih berat, dan bergerak lebih cepat. Contohnya mendaki, jalan cepat, bersepeda, dan aerobik intensitas tinggi memompa jantung dengan lebih cepat, meningkatkan detak jantung, dan membuat Anda terengah-engah. Contohnya lari, berenang, lompat tali, atau bersepeda dengan kecepatan lebih dari 10 mil per Menetukan Intensitas Latihan OlahragaTidak sedikit orang yang ingin menentukan intensitas latihannya untuk memastikan telah mendapatkan latihan yang efektif. Sayangnya, ini juga bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Dari semua pengukuran intensitas latihan, mungkin belum ada yang sempurna. Oleh karena itu, sering kali mengombinasikan pendekatan yang ada untuk benar - benar memahami seberapa keras Anda bekerja. Berikut ini beberapa untuk cara menentukan intensitas latihan dalam berolahraga1. Detak jantung maksimum MHRSalah satu metode pengukuran intensitas latihan yang paling banyak digunakan adalah dengan menghitung detak jantung maksimum MHR. Hal ini karena metode yang di gunakan cukup sederhana dan mudah untuk di praktikan, anda hanya perlu memantau detak jantung anda dengan menggunakan monitor detak jantung ataupun yang intensitas latihan yang diukur dengan menggunakan MHR didefinisikan sebagai berikut ⏯ Rendah 40-54% MHR. ⏯ Sedang 55-69% MHR. ⏯ Tinggi ≥ 70% jantung maksimum seseorang dapat dihitung dengan rumusMHR = 220 – UsiaDenyut nadi Anda kemudian dapat dipantau saat sedang latihan dan %MHR dihitung untuk menilai intensitas.%MHR = HR saat latihan/MHR x 100%ContohnyaPerkiraan MHR Bapak Samsul berusia 50 tahun adalah 220 - 50 atau 170 denyut/menit. Adapun detak jantung Bapak Samsul saat latihan adalah 100 detak/menit. Oleh karena 100 adalah sekitar 59% dari MHR 100/170x100%, maka Bapak Samsul di nyatakan melakukan latihan dengan intensitas sedang. Jika ingin olahraga intensitas rendah, maka detak jantung Bapak Samsul saat latihan berkisar 68-92 denyut/ ingin olahraga intensitas sedang, maka detak jantung Bapak Samsul saat latihan berkisar 93-118 denyut/ ingin olahraga intensitas tinggi, maka denyut jantung Bapak Samsul saat latihan lebih dari 119 denyut/ Cadangan Detak Jantung HRRMetode ini menggunakan rumus Karvonen untuk mendapatkan zona target detak jantung Anda zona detak jantung untuk mendapatkan latihan yang paling efektif.Jika Anda menargetkan detak jantung Anda dalam kisaran 70-85%, maka Anda bisa menggunakan metode iniKurangi usia Anda dari 220 untuk mendapatkan detak jantung maksimum MHR detak jantung istirahat RHR Anda dengan menghitung berapa kali jantung Anda berdetak per menit saat Anda beristirahat, idealnya di pagi hari. Biasanya, berkisar antara 60 dan 100 denyut per menit pada rata-rata orang cadangan detak jantung HRR Anda dengan mengurangi detak jantung istirahat Anda dari detak jantung maksimum Anda. Kalikan HRR Anda dengan 0,7 70%, hasilnya tambahkan dengan detak jantung istirahat Anda. Kalikan HRR Anda dengan 0,85 85%, hasilnya tambahkan dengan detak jantung istirahat angka tersebut adalah zona detak jantung target rata-rata Anda untuk melakukan olahraga dengan intensitas berat. Detak jantung Anda selama olahraga berat umumnya harus berada di antara dua angka usia Anda adalah 45 tahun dan Anda ingin mengetahui zona detak jantung target Anda untuk olahraga berat, maka caranyaPertama, kurangi 45 dari 220, sehingga diperoleh MHR, yaitu 175 denyut per menit. Selanjutnya, periksa detak jantung istirahat RHR Anda di pagi hari, misalnya 80 denyut per menit. Hitung HRR Anda dengan mengurangkan 80 dari 175, hasilnya 95 denyut per kalikan 95 dengan 0,7 70%, sehingga diperoleh 66,5, lalu tambahkan dengan detak jantung istirahat Anda 80. Hasilnya menjadi 146,5 denyut per itu, kalikan 95 dengan 0,85 85%, sehingga diperoleh 80,75, lalu tambahkan dengan detak jantung istirahat Anda 80. Hasilnya menjadi 160,75 denyut per zona detak jantung target Anda untuk olahraga berat adalah 146,5 - 160,75 denyut per Tes bicaraIni adalah cara mengukur intensitas latihan yang sangat mudah. Anda hanya perlu memperhatikan seberapa sesak napas anda saat/sesudah melakukan kegiatan olahraga. Jika Anda dapat berbicara dan bernyanyi tanpa terengah-engah sama sekali, maka Anda sedang berlatih dengan intensitas ringan rendah. Jika Anda dapat berbicara, tetapi tidak bernyanyi, maka Anda sedang berlatih dengan intensitas sedang. Jika Anda terengah-engah dan berbicara tidak mungkin untuk dilakukan, maka Anda sedang berlatih dengan intensitas tinggi berat. 4. Rating of Perceived Exertion RPEIni adalah metode penentuan intensitas berdasarkan seberapa keras latihan Anda terasa. Jadi, ini menilai apa yang Anda rasakan persepsi psikologis saat melakukan suatu aktivitas. Menurut Weight Watchers WW, survei untuk menilai persepsi, sikap, atau perasaan seseorang dalam skala, dikenal juga sebagai skala aktivitas fisik dan perasaan Anda sesuai dengan detak jantung Anda, dan Anda pun bisa berolahraga pada tingkat intensitas yang diinginkan berdasarkan perasaan subjektif Anda terhadap tenaga yang Anda keluarkan. Namun, memang kebanyakan orang yang sebelumnya tidak aktif cenderung melebih-lebihkan tingkat intensitasnya, terutama untuk aktivitas itu, dilansir dari Very Well Fit, biasanya skala standar yang sering digunakan adalah skala Borg dari Perceived Exertion, yang berkisar antara Anda juga bisa menggunakan skala 1-10 supaya tidak terlalu bingung. Caranya dengan memeriksa dan bertanya pada diri sendiri seberapa keras Anda latihan. Jika Anda sangat nyaman, mungkin Anda berada di level 3 atau 4. Jika Anda merasa seperti sedang berolahraga, tetapi masih di zona nyaman, Anda mungkin berada di level 5. Jika Anda berkeringat dan sangat terengah-engah, Anda mungkin berada di level 8 atau mengukur intensitas latihanJika anda melakukan kegiatan olahraga dengan intensitas latihan yang tepat atau benar tentuknya memiliki manfaat yang sangat baik untuk tuguh anda. Berikut ini adalah manfaat yang diperoleh jika melakukan olahraga dengan intensitas yang tepatMenjaga keseimbangan latihan, sehingga mengurangi risiko sakit, cedera, dan tujuan latihan Anda, apakah itu untuk meningkatkan kebugaran, menurunkan berat badan, berlatih untuk kompetisi, atau kombinasi dari semuanya. Menjadikan Anda bersikap lebih realistis dan tidak memaksakan diri untuk berlatih terlalu keras atau terlalu aktivitas, baik dilakukan dengan intensitas ringan, sedang, atau tinggi sama-sama dapat menghabiskan energi dan bermanfaat untuk menurunkan berat badan. Semakin intens latihan dan/atau semakin lama durasi latihan, semakin besar energi yang dikeluarkan setiap menit dan semakin besar dampaknya terhadap penurunan berat badan. Intensitas latihan adalah salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam latihan kebugaran. Hal yang terpenting adalah Anda dapat mengukur intensitas latihan Anda dengan tepat, sehingga bisa mendapatkan hasil maksimal dari latihan Anda dan mencapai tujuan kebugaran Anda dengan lebih pembahasan bagaimana cara menentukan intensitas dalam berolahraga, semoga pembahasan ini dapat bermanfaat untuk anda semua.
Hello Kawan Mastah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang intensitas dan beban latihan fisik yang dapat diukur dengan cara melihat. Sebagai seorang atlet atau pecinta olahraga, kamu pasti sudah tidak asing dengan istilah ini. Intensitas dan beban latihan adalah dua faktor penting yang harus kamu perhatikan dalam melakukan latihan agar mendapatkan hasil yang optimal. Sebelum membahas lebih lanjut tentang cara mengukur intensitas dan beban latihan, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa arti dari kedua istilah tersebut. Intensitas latihan mengacu pada seberapa keras atau berat latihan yang dilakukan. Intensitas latihan dapat diukur dengan berbagai cara, seperti menggunakan monitor detak jantung atau penghitungan waktu recovery setelah melakukan latihan. Sementara itu, beban latihan mengacu pada jumlah berat atau resistensi yang diangkat atau ditahan selama latihan. Beban latihan dapat diukur dengan menggunakan peralatan khusus seperti barbel dan kettlebell, atau dengan menggunakan berat badan tubuh sendiri. Mengukur Intensitas dan Beban Latihan dengan cara Melihat Secara umum, intensitas dan beban latihan dapat diukur dengan menggunakan berbagai teknik dan peralatan khusus seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Namun, ada juga cara sederhana untuk mengukur kedua faktor ini yaitu dengan cara melihat. Melihat Warna Kulit Warna kulit dapat memberikan petunjuk tentang seberapa kuat intensitas latihan yang dilakukan. Saat melakukan latihan keras, aliran darah meningkat dan memberikan lebih banyak oksigen ke sel-sel kulit, yang menghasilkan warna kulit yang berbeda. Semakin merah warna kulit, semakin tinggi intensitas latihan yang dilakukan. Melihat Frekuensi Nafas Frekuensi nafas dapat menjadi indikator intensitas latihan. Semakin cepat dan dalam nafas, semakin tinggi intensitas latihan yang dilakukan. Melihat Kepala dan Wajah Pada saat melakukan latihan yang berat, kamu akan sering menggerakan kepala dan wajahmu ke atas dan ke bawah. Semakin cepat gerakan kepala dan wajah, semakin tinggi intensitas latihan yang dilakukan. Melihat Jumlah Repetisi Jumlah repetisi dalam satu set juga dapat memberikan petunjuk tentang tingkat intensitas dan beban latihan yang dilakukan. Semakin banyak repetisi dalam satu set, semakin tinggi intensitas dan beban latihan yang dilakukan. Melihat Waktu Istirahat Antara Set Waktu istirahat antara set juga dapat memberikan petunjuk tentang intensitas dan beban latihan yang dilakukan. Semakin singkat waktu istirahat, semakin tinggi intensitas dan beban latihan yang dilakukan. Keuntungan Mengukur Intensitas dan Beban Latihan Mengukur intensitas dan beban latihan sangat penting untuk membantu atlet dan pecinta olahraga mencapai hasil yang optimal dalam latihan. Dengan mengetahui intensitas dan beban latihan yang tepat, kamu dapat menyesuaikan program latihan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Selain itu, pengukuran intensitas dan beban latihan juga dapat membantu menghindari cedera dan kelelahan otot. Dengan mengetahui batas intensitas dan beban latihan yang dapat ditoleransi oleh tubuh, kamu dapat menghindari overtraining yang dapat berdampak buruk pada kesehatan. FAQ tentang Intensitas dan Beban Latihan Pertanyaan Jawaban 1. Apa yang dimaksud dengan intensitas latihan? Intensitas latihan mengacu pada seberapa keras atau berat latihan yang dilakukan. 2. Apa yang dimaksud dengan beban latihan? Beban latihan mengacu pada jumlah berat atau resistensi yang diangkat atau ditahan selama latihan. 3. Mengapa penting untuk mengukur intensitas dan beban latihan? Mengukur intensitas dan beban latihan penting untuk membantu atlet dan pecinta olahraga mencapai hasil yang optimal dalam latihan serta menghindari cedera dan kelelahan otot. 4. Apa yang dapat dipakai untuk mengukur intensitas dan beban latihan? Peralatan khusus seperti monitor detak jantung, penghitungan waktu recovery, barbel, dan kettlebell dapat digunakan untuk mengukur intensitas dan beban latihan. 5. Apa saja petunjuk visual yang dapat digunakan untuk mengukur intensitas dan beban latihan? Warna kulit, frekuensi nafas, gerakan kepala dan wajah, jumlah repetisi dalam satu set, dan waktu istirahat antara set dapat dijadikan petunjuk visual untuk mengukur intensitas dan beban latihan. Kesimpulan Kesimpulannya, intensitas dan beban latihan adalah dua faktor penting yang harus diperhatikan dalam melakukan latihan fisik. Meskipun terdapat berbagai teknik dan peralatan khusus untuk mengukur kedua faktor ini, kamu juga dapat menggunakan cara sederhana seperti melihat warna kulit, frekuensi nafas, gerakan kepala dan wajah, jumlah repetisi dalam satu set, dan waktu istirahat antara set. Dengan mengetahui intensitas dan beban latihan yang tepat, kamu dapat menyesuaikan program latihan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dan menghindari cedera dan kelelahan otot. Selamat berlatih! Intensitas dan Beban Latihan Dapat Diukur dengan Cara Melihat
Intensitas latihan adalah salah satu elemen penting yang dapat memengaruhi efektivitas olahraga yang Anda lakukan. Olahraga dengan intensitas rendah tentu bermanfaat untuk kesehatan. Namun, meningkatkan intensitas latihan akan membantu membakar kalori lebih banyak, sehingga manfaatnya untuk kebugaran lebih cepat terasa. Perlu diingat bahwa intensitas latihan terlalu berat melebihi kemampuan tubuh malah dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan kesehatan. Maka dari itu, penting sekali mengetahui intensitas latihan yang paling tepat sesuai kondisi fisik Anda. Apa itu intensitas latihan pada olahraga? Intensitas latihan mengacu pada seberapa keras tubuh bekerja selama melakukan suatu aktivitas fisik. Intensitas latihan yang ideal bagi setiap orang dapat beragam tergantung pada tingkat kebugaran Anda saat ini serta sasaran kesehatan dan kebugaran yang ingin dicapai di masa depan. Biasanya intensitas latihan terbagi menjadi rendah, sedang, dan berat. Untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang maksimal, maka dalam berolahraga Anda harus melakukan sesuai intensitas yang bisa Anda capai, tidak terlalu rendah, tidak juga terlalu berlebihan. Manfaat mengukur intensitas latihan Intensitas latihan adalah salah satu elemen terpenting saat berolahraga. Dengan melakukan latihan yang tepat sesuai intensitas yang cocok untuk Anda, maka tubuh akan menjadi lebih kuat dan bugar. Anda juga akan melihat dan merasakan perubahan positif pada berat badan, persentase lemak tubuh, daya tahan, serta kekuatan. Dengan mengukur intensitas latihan, Anda dapat mengetahui tahap intensitas latihan yang paling sesuai bagi Anda untuk mendapatkan hasil yang optimal dari aktivitas olahraga. Pasalnya, berlatih dengan intensitas yang terlalu rendah dapat mengurangi efektivitas latihan sementara intensitas terlalu berat dapat membahayakan kesehatan, termasuk meningkatkan risiko cedera. Cara mengukur intensitas latihan Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mengukur intensitas latihan, yakni bersifat subjektif dengan berdasarkan pada perasaan Anda serta bersifat objektif dengan mengukur irama detak jantung. 1. Berdasarkan perasaan Cara pertama untuk mengukur intensitas latihan adalah berlandaskan pada perasaan Anda. Artinya, intensitas diukur secara subjektif dengan merasakan seberapa keras aktivitas fisik yang Anda lakukan. Pengerahan tenaga yang Anda lakukan saat melakukan suatu aktivitas mungkin berbeda dengan apa yang dirasakan oleh orang lain. Anda mungkin sudah sangat lelah dan kehabisan napas saat jogging 500 meter, sementara orang yang lebih bugar dapat jogging sejauh 1 km dan masih terlihat baik-baik saja. Sehingga bagi Anda, jogging 500 meter sudah termasuk olahraga dengan intensitas berat sementara bagi orang lain masih termasuk intensitas ringan. Meski bersifat subjektif, tapi tetap ada beberapa ciri yang membedakan tiap tingkat intensitas. Berikut adalah beberapa petunjuk untuk membantu menilai intensitas latihan. a. Intensitas olahraga sedang Olahraga sedang biasanya akan terasa agak berat. Beberapa tanda yang dialami tubuh saat Anda sedang melakukan olahraga intensitas sedang antara lain Napas bertambah cepat, tetapi tidak sampai kehabisan mulai sedikit berkeringat setelah sekitar 10 menit bisa lancar berbicara, tetapi sudah kesulitan untuk bernyanyi. b. Intensitas latihan yang berat Olahraga berat akan terasa menantang di tubuh. Berikut ini tanda yang biasanya dirasakan saat seseorang sedang melakukan olahraga dengan intensitas tinggi Napas dalam dan setelah hanya beberapa menit dapat mengucapkan lebih dari beberapa kata tanpa berhenti sejenak untuk menarik napas. c. Terlalu memaksakan diri Intensitas latihan terlalu berat atau memaksakan diri terlalu keras saat Anda merasa sesak napas, kesakitan atau tidak dapat berolahraga selama yang direncanakan. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa Anda sudah berolahraga di luar kemampuan yang sesuai dengan tingkat kebugaran Anda. 2. Berdasarkan detak jantung Cara mengukur intensitas latihan yang lebih objektif bisa dilakukan dengan melihat detak jantung. Semakin tinggi detak jantung selama latihan fisik, berarti semakin tinggi juga intensitas latihan yang dilakukan. Untuk menggunakan cara ini, Anda terlebih dahulu harus mengetahui detak jantung maksimal dan detak jantung istirahat yang Anda miliki, seperti berikut ini Detak jantung maksimal dapat diperoleh dari rumus 220 – usia Anda.Detak jantung istirahat dihitung saat tubuh dalam kondisi santai seperti misalnya di pagi hari saat bangun tidur. Umumnya detak jantung istirahat orang dewasa berkisar antara 60-100 kali per menit. Melansir dari Mayo Clinic yang mengutip The American Heart Association, disebutkan bahwa target detak jantung yang direkomendasikan selama latihan adalah sebagai berikut Intensitas olahraga sedang 50% hingga sekitar 70% dari detak jantung maksimumIntensitas olahraga yang tinggi 70% hingga sekitar 85% dari detak jantung maksimum Dengan mencapai target detak jantung tersebut, maka pembakaran lemak di tubuh bisa berlangsung lebih maksimal. Intensitas latihan yang Anda lakukan pun bisa lebih sesuai dengan kondisi fisik. Anda bisa menghitung detak jantung ideal yang perlu dicapai selama berolahraga menggunakan metode heart rate reserve HRR. Berikut tahapan menghitungnya 1. Tentukan detak jantung maksimal Jika Anda berusia 30 tahun maka detak jantung maksimal Anda adalah 220-30 = 190 kali per menit. 2. Hitung detak jantung istirahat Hitung detak jantung istirahat, misalnya setelah bangun tidur. Hitung detak dalam waktu satu menit dan catat hasilnya. Anggap detak jantung istirahat Anda adalah 75 kali per menit. 3. Hitung angka HRR Heart rate reserve atau HRR dihitung dengan rumus detak jantung maksimal – detak jantung istirahat. Jadi angka HRR sesuai contoh adalah 190 – 75 = 115 kali per menit 4. Hitung batas bawah dan atas target detak jantung yang ingin dicapai sesuai intensitas Untuk latihan intensitas tinggi, frekuensi detak jantung bisa naik hingga 70% – 85% dari frekukensi detak jantung maksimal. Maka cara menghitungnya adalah sebagai berikut 70% batas bawah target intensitas tinggi x 115 HRR = 80,5 dibulatkan menjadi 80Lalu, tambahkan target detak jantung batas bawah yaitu 80 dengan detak jantung istirahat yaitu 75 sehingga didapatkan 155 kali per menit. Setelah itu, untuk menghitung batas atas detak jantung saat Anda melakukan intensitas latihan yang berat caranya masih sama, yaitu 85% batas atas target intensitas tinggi x 115 HRR = 97,75 dibualatkan menjadi 98Lalu, tambahkan target detak jantung batas atas yaitu 98 dengan detak jantung istirahat yaitu 75 sehingga didapatkan 173 kali per menit. Artinya, Anda sudah masuk intensitas latihan yang tinggi ketika jantung sudah berdetak 155 – 173 kali per menit . Untuk menghitung intensitas sedang, caranya sama. Anda hanya perlu mengganti presentase batas atas dan bawah dari target intensitas sedang. Contoh dari olahraga berdasarkan intensitas Intensitas ringan berjalan lambat, bersepeda lambat, bowling, latihan peregangan, gentle yogaIntensitas sedang jalan cepat, bersepeda lebih cepat, voli, softball, tenis, aerobik air, yoga, dansaIntensitas berat lari, bersepeda cepat >16 km/jam, aerobik, hiking, sepak bola, bola basket, naik turun tangga dengan cepat Mengetahui intensitas latihan yang sedang atau akan dilakukan penting untuk membantu menyusun rencana olahraga Anda. Mulailah dengan intensitas yang sesuai dengan kondisi fisik Anda, misalnya mulai dari rendah, lalu lama kelamaan naik ke sedang, dan terakhir ke intensitas berat. Referensi Better Health 20 Mei 2022 Mayoclinic 20 Mei 2022 Very Well Fit 20 Mei 2022 CDC 20 Mei 2022
Mengukur Intensitas Latihan, Berlebihan atau Tidak?Mengetahui intensitas latihan adalah salah satu hal yang perlu diketahui saat Anda melakukan jenis olahraga apa pun. Sayangnya, tidak semua orang tahu cara mengukur intensitas latihan. Padahal, intensitas latihan sangat subjektif, bisa berbeda-beda untuk setiap orang, tergantung kondisi fisiknya. Apa itu intensitas latihan? Intensitas latihan adalah ukuran kekuatan yang mengacu pada seberapa keras tubuh Anda bekerja selama melakukan aktivitas fisik atau olahraga. Tujuan latihan kebugaran jasmani dan kondisi Anda saat ini akan menentukan intensitas latihan yang ideal untuk Anda. Memulai olahraga dengan cara sederhana dan intensitas yang tepat dapat membantu Anda mendapatkan manfaat olahraga rutin secara maksimal. Centers for Disease Control and Prevention CDC membagi intensitas latihan menjadi dua jenis. 1. Moderate intensity intensitas latihan sedang Moderate intensity adalah jenis latihan yang biasanya mengacu pada hitungan detak jantung yang meningkat. Anda mungkin merasakannya saat bermain tenis lapangan, bersepeda santai, dan senam aerobik. Anda juga akan mulai merasa berkeringat, napas terasa lebih berat, masih bisa berbicara tetapi tidak dalam percakapan panjang seperti ngobrol dan bernyanyi. 2. Vigorous intensity intensitas berat Olahraga dengan intensitas berat adalah jenis latihan yang dapat menguras energi Anda sehingga terkadang membuat napas Anda tersengal saat harus bicara. Saat mencoba latihan intensitas berat, jantung berdetak dengan sangat cepat dan sulit bernapas, seperti saat berenang, jogging, dan lompat tali. Apa manfaat mengetahui intensitas latihan? Manfaat mengetahui intensitas latihan adalah untuk membantu Anda memilih jenis olahraga yang cocok untuk kondisi Anda saat ini. Hal ini diperlukan untuk mencegah risiko berbagai jenis cedera olahraga atau timbulnya masalah kesehatan akibat meremehkan intensitas latihan saat berolahraga. Ketika Anda berolahraga dengan intensitas yang cukup, tubuh lebih mampu menjaga daya tahan selama berolahraga. Alhasil, olahraga dengan intensitas yang pas memberikan hasil yang optimal, terlihat pada perubahan berat badan, persentase lemak, dan daya tahan tubuh. Selain itu, Anda perlu memahami panduan olahraga intensitas tinggi pada wanita yang mungkin memiliki perbedaan dengan pria untuk mengurangi risiko cedera selama berolahraga. Cara mengetahui intensitas latihan yang pas adalah dengan melakukan beberapa tes atau pengukuran selama olahraga. Saat melakukannya, Anda mungkin membutuhkan beberapa kali percobaan atau eksperimen. Hal tersebut bertujuan untuk mencari tahu metode mana yang sekiranya paling pas untuk kegiatan olahraga yang Anda lakukan. Berikut ini cara mengukur intensitas olahraga yang bisa Anda coba sendiri. 1. The talk test Cara pertama yang bisa Anda gunakan untuk mengukur intensitas adalah the talk test, yaitu tes bicara saat olahraga. Cara ini termasuk yang paling simple atau mudah dalam menentukan seberapa tinggi intensitas yang Anda lakukan. Olahraga masih dalam intensitas sedang jika Anda bisa berbicara, tapi tidak bisa menyanyi saat berolahraga. Bila hanya bisa mengucapkan sepatah dua patah kata saat berolahraga, Anda melakukan olahraga yang cukup berat. Ketika tidak bisa berbicara sama sekali saat sedang berolahraga, artinya Anda berolahraga di luar kemampuan Anda. Sebaliknya, Anda terhitung tidak berolahraga dengan benar jika masih bisa menyanyi dengan kencang saat berolahraga. 2. Target heart rate Cara kedua yang bisa Anda pilih untuk mengukur intensitas latihan adalah menggunakan target heart rate. Sebelum menggunakan metode ini, Anda harus mengukur detak jantung normal dan maksimum yang bisa Anda capai saat melakukan aktivitas fisik. Anda juga bisa mengukur detak jantung menggunakan fitur kalkulator detak jantung. Mengutip dari situs Kementerian Kesehatan RI, Anda bisa mengukur detak jantung dengan cara mengurangi angka 220 dengan usia Anda saat ini. Ambil contoh, Anda berusia 30 tahun, maka kurangi 220 dengan 30. Hasilnya adalah 190. Angka 190 adalah angka maksimum rata-rata dari kecepatan detak jantung tiap menit saat berolahraga. Ini berarti detak jantung rata-rata Anda sebaiknya tidak melebihi 190 selama berolahraga. Ketika lari di atas treadmill, perhatikan detak jantung rata-rata Anda. Jika kurang dari 190, kecepatan lari sudah pas dengan kemampuan Anda. Anda juga bisa mengukur intensitas olahraga dari detak jantung menggunakan fitur pada smartwatch atau aplikasi dalam smartphone. Saat joging atau angkat beban dan detak jantung rata-rata menunjukkan angka di atas batas maksimum, Anda harus mengurangi kecepatan lari atau berat beban. 3. Exertion rating scale Cara terakhir yang bisa Anda gunakan untuk mengukur intensitas latihan adalah exertion rating scale. Pengukuran intensitas ini berpatokan pada tanda-tanda yang muncul dari tubuh. Jika intensitas olahraga yang Anda lakukan masih tergolong sedang, tubuh akan menunjukkan tanda seperti napas menjadi lebih cepat, tetapi masih bisa bernapas dengan cukup baik. Selain itu, Anda mulai berkeringat setelah berolahraga selama kurang lebih 10 menit. Anda juga masih bisa berbicara meski sudah tidak bisa bernyanyi. Sementara, olahraga dengan intensitas berat membuat napas Anda lebih cepat hingga Anda sudah mulai kesulitan berbicara. Saat itu, Anda hanya bisa mengucapkan sepatah atau dua patah kata saja. Kondisi ini juga dapat menyebabkan Anda berkeringat secara berlebihan meski baru olahraga beberapa menit saja. Jika berolahraga secara berlebihan atau sudah di luar batas kemampuan Anda, berikut ini hal-hal yang mungkin akan Anda rasakan kehabisan napas, tubuh terasa sakit, tidak dapat kembali berolahraga dalam waktu lama, dan terjadi cedera. Untuk mencegah risiko ini terjadi, Anda perlu beristirahat cukup atau pemulihan olahraga.
intensitas dan beban latihan dapat diukur dengan cara melihat