Menemukanrangkaian penghitung waktu mundur yang paling sederhana sehingga mudah dibuat sendiri adalah hal menyenangkan, apalagi kalau kita dapat mencari skema penghitung waktu mundur beberapa detik sehingga dapat menjadi timer alternatif yang akhirnya dapat membantu beberapa pekerjaan yang saat ini tengah dilakukan. Membahas tentang rimer waktu hitungan mundur ini memang ada banyak macamnya 100Rangkaian Elektronika Sederhana. Irfan Indra Kurniawan. September 05, 2018 0 Comments. Advertisement. 1. RANGKAIAN BEL SEPEDA MINI. 2. RANGKAIAN LAMPU DARURAT DENGAN TRANSISTOR. 3. RANGKAIAN UNTUK MENGETAHUI KEBOCORAN GAS 4. RANGKAIAN PENIDUR ELEKTRONIK. 5. RANGKAIAN DEKTETOR HUJAN. 6. RANGKAIAN SUARA BURUNG KlikDisini untuk memperbesar gambar: Catatan: Sirkuit ini akan menjadi ilegal di beberapa negara Frekuensi pemancar terletak dalam jangkauan VHF dan VLF pada saluran TV, namun sirkuit ini belum diuji pada frekuensi UHF. Sinyal suara dimodulasi mengandung 5,5-6MHz oleh tuning C5. Modulasi FM Suara dan kompatibel dengan Inggris Sistem I suara. Pemancar Namun bekerja pada frekuensi VHF antara 54 RangkaianBooster TV Sederhana - Ini adalah sirkuit yang dapat digunakan untuk memperkuat sinyal RF dari antena televisi bekerja pada frekuensi UHF dalam kisaran 450-800MHz. Ini memiliki keuntungan sekitar 10dB dan cocok untuk meningkatkan sinyal TV yang lemah BoosterTV Sederhana adalah rangkaian yang dapat digunakan untuk memperkuat sinyal RF dari antena televisi bekerja pada frekuensi UHF dalam kisaran 450-800MHz. Ini memiliki keuntungan sekitar 10dB dan cocok untuk meningkatkan sinyal TV yang lemah. Rangkaian Booster TV Sederhana terdiri dari induktor disetel 15nH dan beresonansi 2.2pF kapasitor di tengah dari band UHF. 2.2pF kapasitor dapat Rangkaianrangkaian tersebut diantaranya adalah penguat IF, rangkaian detektor video, video amplifier, AGC (automatic gain control). 1. Penguat IF (Intermediate Frequency) Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal output yang dihasilkan Tuner hingga 1.000 kali. Karena output tuner merupakan sinyal yang lemah dan sangat tergantung pada Denganmengadosi model penala dalam rangkaian Television, maka Siswa diharapkan mampu memahami dan mendeskripsikan prinsip kerja rangkaian penala (tuner). Alat dan Bahan: TV; Schematic Diagram Tv Terkait. AVO meter; Pada dasarnya penala terdiri dari rangkaian penguat RF, OSC.Local dan Mixer yang bekerja pada frekuensi berikut ini : Kakikaki Pada Tuner (Pin-pin pada tuner) Pada beberapa type, tuner memiliki kaki lebih dari 15 pin, namun beberapa yang lain hanya memiliki 5 pin saja, banyak sedikitnya pin tergantung seberapa komplek rangkaian pada tuner tersebut, karena ada beberapa tuner yang sudah digabungkan dengan penguat IF nya dalam satu blok, sehingga kaki-kaki dari tuner tersebut menjadi banyak. Padakesempatan kali ini, saya akan memberikan contoh rangkaian-rangkaian sederhana tentang ilmu pneumatik. Untuk penjelasan tentang rangkaian sederhananya, aktuator yang digunakan pada rangkaian ini ada yang menggunakan 1 silinder, 2 silinder dan 3 silinder. untuk perkembangan 4 silinder dan seterusnya, bisa anda terapkan sendiri mengenai perkembangan penggunaan Aktuator tersebut. rangkaianpengaman tegangan berlebih. rangkaian pengaman tegangan berlebih atau rangkaian over voltage protection merupakan suatu rangkaian elektronika sederhana yang dapat digunakan untuk mengamankan peralatan akibat tegangan listrik berlebih sehingga dapat mencegah kerusakan. rangkaian pengaman Kali ini dapat mengamankan rangkaian elektronika sobat yang menggunakan tegangan 12VDC RangkaianRegenerasi Sinyal Berwarna a. Rangkaian Demodulasi Warna - Penguat Band Pass - Demodulator warna (B-Y) - Demodulator warna (R-Y) - Matrik - Rangkaian Output Sinyal tiga warna primer b. Rangkaian Sinkronisasi Warna - Penguat Burs - AFC - Osilator Sub Pembawa Warna - Penggeseran Fasa. 2. Blok Rangkaian Penerima TV Berwarna PAL 1. Antena 2. Tweet Rangkaian Sederhana Sistem Hidrolik (Hydraulic) - Komponen Utama pada sistem hidrolik terdiri dari unit penggerak, unit pengatur, dan unit sumber. Selain mengetahui berbagai komponen yang ada pada sebuah sistem hidrolik, kita juga bisa membuat rangcangan rangkaian. Rancarangan rangkaian hidrolik perlu di buat dalam bentuk diagram Rangkaianamplifier berikut menggunakan 4 buah transistor dimana hasil penguatan yang dihasilkan sudah cukup lumayan. Adapun tegangan yang diperlukan untuk membuat rangkaian amplifier sederhana berikut beroperasi adalah 5V-12V DC. Jika sobat membuat power supply sendiri sobat dapat menggunakan trafo 1A, 2A maupun 3A. Buletpertama kita masuk ke websitenya tinkercad seperti, berikut, langkah, yang kedua, kita mempersiapkan, komponennya yang pertama, kita persiapkan Arduino kita tarik kemasukan, Hai, Yang kedua, kita masukkan, resistor, hai, hai, Hai, hingga, tiga, kita, masukkan, Hai, dan yang terakhir, kita masukkan, fast Batam, Hai di sini, Arduino, berfungsi, Sebagai pengendali mikro single board, yang uu5gfSf. Tuner, atau Penala berfungsi untuk memilih kanal / stasiun dengan cara merubah gelombang radio yang diterima antena menjadi signal IF Intermediate Frequency. Didalam Tuner terdapat 3 rangkaian utama, yaitu 1 Penguat frekuensi tinggi / Penguat RF RF Amplifier, 2 Pencampur Mixer dan 3 Osilator lokal Local Oscillator. Penguat Frekuensi Radio Penguat RF Penguat frekuensi tinggi, seperti namanya, berguna untuk menguatkan sinyal frekuensi radio yang diterima oleh antena. Penguat RF ini harus memiliki karakteristik penguatan yang merata pada seluruh bidang frekuensi dan memiliki perbedaan penguatan antar kanal yang sekecil mungkin. Karena rasio S/N perbandingan sinyal terhadap noise ditentukan oleh penguat RF ini, maka penguat RF harus memiliki penguatan gain yang cukup besar, tetapi juga harus tetap menghasilkan distorsi yang kecil jika ternyata gelombang yang diterima sudah cukup besar, untuk itulah maka ditambahkan rangkaian kontrol penguatan otomatis AGC / Automatic Gain Control yang diumpan-balik kan pada rangkaian RF ini. Pencampur Mixer Fungsi mixer adalah mencampur gelombang radio yang diterima antena yang telah dikuatkan oleh Penguat RF dengan keluaran osilator lokal sehingga diperoleh signal IF intermediate frequency yang merupakan selisih dari kedua frekuensi yang dicampur tersebut. Frekuensi pembawa sinyal yang dikeluarkan rangkaian mixer ini adalah dibuat tetap sebesar 38,9 Mhz yang merupakan frekuensi pembawa gambar yang didalamnya juga terdapat sinyal singkronisasi dan frekuensi sebesar 33,4 Mhz yang merupakan frekuensi pembawa suara. Osilator Lokal Local Oscillator Fungsi osilator lokal adalah membangkitkan frekuensi yang nantinya dicampur dengan frekuensi yang diterima antena sehingga didapat frekuensi IF, frekuensi osilator lokal dapat diubah-ubah sesuai dengan kanal / saluran yang lokal harus sangat stabil, karena jika osilator lokal mudah tergeser maka gambar dan suara tidak dapat direproduksi dengan sempurna. Untuk mendapatkan ke-stabilan ini maka ditambahkan rangkaian kontrol AFT Automatic Frequency Tuning atau AFC Automatic Frequency Control yang berguna untuk mendeteksi penggeseran frekuensi pembawa sinya IF gambar yang kemudian di umpan-balikkan ke osilator lokal, sehingga osilator lokal di-stabilkan oleh tegangan umpan-balik tersebut tegangan AFT / AFC Kaki-kaki Pada Tuner Pin-pin pada tuner Pada beberapa type, tuner memiliki kaki lebih dari 15 pin, namun beberapa yang lain hanya memiliki 5 pin saja, banyak sedikitnya pin tergantung seberapa komplek rangkaian pada tuner tersebut, karena ada beberapa tuner yang sudah digabungkan dengan penguat IF nya dalam satu blok, sehingga kaki-kaki dari tuner tersebut menjadi banyak. Secara umum tuner memiliki kaki dengan fungsi IF, B+, AGC, AFT, VT dan pemilih BAND. Berdasarkan fungsi kaki ini, khususnya kaki-kaki pengontrol pemilih Band dan tegangan tuning tala tuner dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu 1 Tuner Analog, 2 Tuner Semi Digital, dan 3 Tuner Digital. Perbedaan mendasar dari tuner dengan sistem pengontrolan analog terhadap tuner dengan sistem pengontrolan digital adalah Pada tuner dengan sistem pengontrolan digital, fungsi VT dan pemilih BAND di proses didalam tuner sehingga pin VT, VL, VH, dan VU yang ada pada tuner analog digantikan dengan pin SCL, SDA dan tegangan supply 33 Volt, Sedangkan untuk tuner dengan sistem pengontrolan semi digital, hanya pin pemilihan Band saja diproses didalam tuner, sehingga pin yang semula VL, VH, dan VU digantikan dengan pin B1 dan B2. Tabel Fungsi Pin / Kaki Pada Tuner Dibawah ini adalah tabel fungsi kaki pin pada tuner dengan sistem pengontrol Analog Nama Kaki Nama lain Fungsi Keterangan IF Keluaran IF BM B+ Tegangan Vcc tuner 5, 9 atau 12 Volt tergantung type-nya AFC AFT Masukan tegangan pengontrol frekuensi otomatis, berguna menjaga kestabilan frekuensi Tegangan berubah saat frekuensi tergeser BL VHL, VL Memilih BAND VHF Low 48 - 82 Mhz atau Kanal 2 - 6 0 Volt = Non aktif, setara dengan Vcc = Aktif BH VH Memilih BAND VHF High 175 - 224 Mhz atau Kanal 7 - 13 0 Volt = Non aktif, setara dengan Vcc = Aktif BU VU Memilih BAND UHF High 471 - 855 Mhz atau Kanal 14 - 83 0 Volt = Non aktif, setara dengan Vcc = Aktif AGC Masukan tegangan pengontrol penguatan otomatis AGC Saat signal lemah, tegangan naik, saat signal kuat tegangan turun BT VT Masukan tegangan pengontrol frekuensi tuning Voltage Tuning 0 - 33 Volt Dibawah ini adalah tabel fungsi kaki pin pada tuner dengan sistem pengontrol Semi Digital Nama Kaki Nama lain Fungsi Keterangan IF Keluaran IF BM B+ Tegangan Vcc tuner 5, 9 atau 12 Volt tergantung type-nya AFC AFT Masukan tegangan pengontrol frekuensi otomatis, berguna menjaga kestabilan frekuensi Tegangan berubah saat frekuensi tergeser B1 V1 Memilih BAND VHF Low, VHF High, UHF 0 VHF Low 1 VHF High 1 UHF B2 V2 Memilih BAND VHF Low, VHF High, UHF 1 0 1 AGC Masukan tegangan pengontrol penguatan otomatis AGC Saat signal lemah, tegangan naik, saat signal kuat tegangan turun BT VT Masukan tegangan pengontrol frekuensi tuning Voltage Tuning 0 - 33 Volt * 0 = 0 Volt, 1 = Setara tegangan Vcc Dibawah ini adalah tabel fungsi kaki pin pada tuner dengan sistem pengontrol Digital Nama Kaki Nama lain Fungsi Keterangan IF Keluaran IF BM B+ Tegangan Vcc tuner 5, 9 atau 12 Volt tergantung type nya AFC AFT Masukan tegangan pengontrol frekuensi otomatis, berguna menjaga kestabilan frekuensi Tegangan berubah saat frekuensi tergeser SCL Serial Clock 5 Volt SDA Serial Data 5 Volt AGC Masukan tegangan pengontrol penguatan otomatis Automatic Gain Control Saat signal lemah, tegangan naik, saat signal kuat tegangan turun BT VT Suplay tegangan frekuensi tuning 33 Volt Dibawah ini adalah tabel susunan kaki Tuner yang ada dipasaran Beberapa Model / Type Tuner yang sering digunakan Televisi 113-118, 113-198A, 113-198C , 113-202 , 113-202A , 113-202B , 113-202C , 113-202K , 113-202N , 113-202P , 113-202T , 113-241 , 113-241A , 113-241C , 113-244Z , 115-V-0125AQ , 1-464-756-11 , 1-464-756-21 , 1-465-371-11 , 1-465-371-12 , 1AV4F1BAM0010 , 1AV4F1BAM0140 , 1AV4F1BAM0160 , 1AV4F1BAM0161 , 1AV4F1BAM0190 , 1AV4F1BAM0210 , 1AV4F1BAM0211 , 1AV4F1BAM0213 , 1AV4F1BAM0242 , 1AV4F1BAM0243 , 1AV4F1BAM0244 , 1AV4F1BAM0246 , 1AV4F1BAM0270 , 1AV4F1BAM0280 , 6700PFPL05A , 6700VNF004E , 6700VNF004H , 6700VNF009V , 6700VNF010B , 6700VNF010C , 6700VNF010D , 6700VPF003B , 6700VPF003D , 6700VPF005D , 6700VPF009D , 6700VPF009L , 6700VPF009V , 6700VPF009Z , 6700VPV002A , 6700VPV002A , 8-598-039-01 , 8-598-039-02 , 8-598-047-00 , 8-598-047-01 , 8-598-047-20 , 8-598-047-40 , 8-598-047-41 , 8-598-254-00 , 8-598-254-10 , 8-598-254-20 , 8-598-254-50 , 8-598-269-00 , 8-598-339-00 , 8-598-339-00 , 8-598-339-10 , 8-598-339-10 , 8-598-339-20 , 8-598-339-20 , 8-598-339-30 , 8-598-339-30 , 8-598-340-00 , 8-598-340-10 , 8-598-340-20 , 8-598-341-00 , 8-598-426-00 , BTF-WA401 , CHR7C707B , DCF8719 , DCF8724 , DT5-BF18D , DT5-NF20D , DT5-NF20F , DT9-NF07D , DT9-NF10D , DT9-NF10F , DT9-NF20D , EC926X2 , EC931X3 , EL463 , EL811 , EL811LX1 , EL813 , EL921 , EL921L2 , ELA11L1 , ENV56878G2 , ENV56897G3 , ENV-568B2G3 , ENV568D4G3 , ENV568D4G3 , ENV568H3G3 , ENV568L1G3 , ENV568L1G3 , ENV568N0G3 , ENV56D01G3 , ENV56D02G3 , ENV56D15G3 , ENV56D18G3 , ENV56D20G3 , ENV56D35G3 , ENV56D44G3 , ENV56D71G3 , ENV59D06G3 , ENV59D36F2 , ENV59D58G3 , ENV59D58G3 , ENV59D68F1 , ENV59D82G3 , ENV59D99G3 , ENV59DL4G3 , ET-3D1-EW , EWT-5V3K2-E01W , FI1216 , FI1246 , FI1256 , KS-H-104EA , LED PLUG , MTM-4045 , MTP-MM-4015 , QAU0168-002 , SKW-142 , SKW-151 , ST5HD84 , ST5HD970 , ST5HZ64 , ST5UF51 , ST5UF770 , ST5UF78S , ST5UF83A , ST5UZ68 , ST6HD64 , ST6UF66 , ST6UF78 , TCMU30111PTT , TCPN4782PA16A , TDF-3M3S , TDQ-38 , TDQ-3-CATV , TECC0949PG35A , TECC0949PL35A , TECC0949VG28A , TECC0949VG28A , TECC0949VG28B , TECC0949VG29A , TECC0949VG29B , TECC0949VG33A , TECC0949VG33B , TECC0985VD28A , TECC1040PG26B , TECC1040PG26B , TECC1040PG26C , TECC1040PG26E , TECC1040PG30M , TECC1040PG31A , TECC1040PG32A , TECC1040PG32T , TECC1040PG36A , TECC1070PG21B , TECC1070PG26A , TECC1070PG26B , TECC1070PG31A , TECC1070PG32A , TECC1070PK22A , TECC1080PK21B , TECC1080PK25A , TECC1080PK25B , TECC1880PA08A , TECC1880PA08C , TECC1880PA08C , TECC1880PA09A , TECC1880PA09C , TECC1880PA21A , TECC1880PA21B , TECC1880PA21D , TECC1880PA21K , TECC1880PK21B , TECC1880PK25A , TECC1880PK25B , TECC1880PK25D , TECC1970PG26A , TECC1980PA21A , TECC1980PK25A , TECC1980PK25D , TECC1980VA15A , TECC2949PG28A , TECC2949PG28B , TECC2949VG28A , TECC2989VA14B , TECC2989VA15A , TECC2989VA15B , TECC2989VA24A , TECC2989VD28A , TECC2989VD28B , TELH9-226C , TELH9-313A , TELH9-930A , TEMIC 3400 , TEMIC 3402 , TEMIC 5000 , TEMIC 5002PH5 , TU8NSM01F , TUNER 2900 , TUNER EC411 , TUP1105 , TUSH8-C90B , TUSH8-C90E , TUSH8C90F , TUSH8-C90H , TVCH-3103B , TVSH6UZFF , UV1315 , UV1316 , UV1355 , UV915 , UV916 , UV917 , VTSA7UK50 , VTSH6JF65 , VTSH6UF65 , VTSH6UF78 , VTSH6UZ60 , VTSH6UZ61-P , VTSH6UZ62P , VTSH6UZ64 , VTSH6UZ78 , VTSH6UZFC , VTSH7UF56 , VTSH7USZFD , VTSH7USZFD1 , VTSH7UZ50 , VTSH7UZ50 , VTSH7UZ51 , VTSH7UZ59 , VTSH7UZ64 , VTSH7UZ64 , VTSH7UZ68 , VTSH7UZ73 , VTSH7UZFD1 , VTSR7UD52 , VTSR7UF56 , VTSR7UF67A , VTSR7UZ50 , VTSS6USEFH , VTSS6USZF , VTSS6USZF , VTSS6USZF7 , VTSS6USZFE , VTSS7USZF1 , VTSS7USZFC , VTSS7UZF1, Dll Kesalahan yang sering ditemui pada Tuner Dibawah ini adalah gejala yang sering ditemui pada televisi yang dapat menunjukkan bahwa tuner kemungkinan dalam kondisi rusak, tetapi gejala-gejala tersebut harus dibarengi dengan proses pengukuran tegangan masukan pada kaki-kaki tuner dan sinyal masukan dari antena. Jika hasil pengukuran tegangan masukan dan sinyal masukan dari antena dalam kondisi normal, tetapi tetap muncul gejala-gejala seperti yang ditunjukkan pada tabel dibawah ini, maka blok tuner bisa dipastikan dalam kondisi rusak. Gejala Hasil Pengukuran Kemungkinan Kerusakan pada Penerimaan sinyal lemah noise Tegangan AGC normal, Sinyal antena kuat Penguat RF Tidak dapat menerima siaran sama sekali Tegangan VT, AGC, pemilih band normal Penguat RF, Mixer, Osilator lokal Tidak dapat menerima siaran pada salah satu band Tegangan pemilih band normal Osilator lokal Frekuensi bergeser Tegangan VT normal, AFT normal Osilator lokal Sebelum melakukan penggantian blok tuner, coba lakukan penyolderan ulang pada setiap solderan komponen dalam tuner yang kemungkinan solderannya terjadi keretakan setelah lama digunakan, sebab sering kali tuner kembali normal setelah dilakukan penyolderan ulang, solderan yang mengalami keretakan disebabkan oleh suhu dalam tuner yang meningkat saat tuner bekerja, suhu yang tinggi tersebut menyebabkan timah solder meleleh, sehingga solderannya menjadi retak. Tuner digunakan untuk mengubah sinyal yang diterima antena televisi yang di dalamnya terkandung segala macam frekuensi menjadi frekuensi menengah IF. Dari pin IF tuner inilah, saw filter diumpankan ke IC Utama pin 4 dan 5 VIF. Skema tuner dan komponen pendukungnya dapat diihat pada gambar. Sistem Rangkaian Tuner pada Tv Dari gambar, semua bagian harus dapat bekerja sebagaimana mestinya. Catu daya 33 V dc dimanfaatkan dari tegangan catu 130 v dc melalui sebuah resistor beban dan zener diode 33 V sehingga didapat tegangan 33 V dc untuk catu voltage tuning. Tuner pada Tv Tegangan sebesar 33 V dc dipanjarkan ke collector transistor . Output-nya pada emitor transistor dipanjarkan ke pin VT tuner. Tegangan emitor dipengaruhi oleh tegangan pada basis transistor tersebut yang dapat diatur dari 0—5 V dc oleh IC Program. Tuner Tv Dilihat Samping dan Bawah PCB Penguat IF berguna untuk menguatkan sinyal IF sebelum diumpankan ke saw filter filter gigi gergaji. Sinyal yang diumpankan dari penguat IF diumpankan lagi ke IC Utama. Selanjutnya, sinyal diproses untuk menjadi sinyal gambar, sinyal suara, sinyal sinkronisasi, dan sinyal warna. Cara kerja tuner dapat diihat pada tabel berikut. Tabel Sistem Kerja Tuner Tv Permasalahan yang sering terjadi pada tuner terletak pada sakiar UHF dan VHF serta VT. Jika saklar UHF rusak, tegangan saat search pada band UHF jika diukur pada pin UHF di tuner akan 0 V dc. Dengan demikian, semua saluran televisi pada channel UHF tidak akan diterima. Begitu juga untuk saluran VHF, sedangkan permasalahan pada VT mengakibatkan semua channel tidak bisa diterima. Untuk televisi yang pemakaiannya sudah cukup lama, solderan di dalam tuner, dekat konektor antena, juga sering bermasalah. Akibatnya, gambar jadi jelek. Sumber Teknik Reparasi Tv, Ali Pulaila Tuner adalah subsistem yang menerima transmisi frekuensi radio dan mengubah frekuensi pembawa yang dipilih dan bandwidth terkait menjadi frekuensi tetap yang cocok untuk diproses lebih lanjut, biasanya karena frekuensi yang lebih rendah digunakan pada output, A. Tuner Fm Ditengah maraknya perkembangan teknologi sekarang ini seperti rangkaian digital berbasis Mikropresesor, Handphone, Tablet. Memang sebuah radio sudah mulai dilupakan. Hanya orang-orang tertentu dan memang orang-orang tertentu saja yg masih memiliki passion bila melihat struktur komponen yg menyusun sebuah radio. Belum lengkap rasanya seorang yg mengaku hobi elektronika jika belum tahu atau mengenal cara kerja sang penangkap frekwensi radio ini. Termasuk saya sendiri yg masih pemula. Karena rangkaian radio analog adalah pioner dan pelopor utama dikembangkannya peralatan elektronik yg lebih canggih sekarang ini. Disamping alasan tersebut rasanya untuk level rumahan, sepertinya sangat sulit untuk merakit, menyalurkan hobi dan memodifikasi sebuah HP misalnya. Butuh peralatan, module, dan software dan skill standar ini saya mau berbagi pengalaman dan tata letak kerusakan pada Radio Tuner FM, jaman dulu kebanyakan Tuser Tukang Servis ogah benahi bagian ini, mending buang dan beli baru karena murah, itu jaman dulu, sekarang harganya lumayan mahal 80-150ribu, maka dari itu daripada dibuang lebih baik di benahi bagian tuner blok ini..gambar Fm tuner Rata Rata kerusakan tuner ini pada komponen Transistor dan IC, cara mengetahui sangat mudah, bila blok tuner kita copot gak ada suara desis sama sekali berarti bagian IC LA1260 mati, namun bila masih ada desis berarti bagian Blok Tuner itu yang mati, jangan dibuang, mari kita simak skematik tunner fmNah dari skema diatas kita bisa menelusuri jalurnya, karena rata rata kerusakan pada Transistor maka Blok langsung saya copot dari tabungnya untuk di eksekusi, cek apakah semua komponen dengan jeli apakah ada yang mencurigakan retak, gosong atau patah, bila gak ada ya copot transistornya untuk di tes satu persatu dengan avo ini saya punya contoh blok tuner yang mati karena transistor kebakar kelihatan pecah, maklum jenis tuner baru berkomponen SMD kurang tahan lama dan langsung saya ganti dengan transistor sejenisnya yang sama tugasnya sebagai penguat IF karena letaknya dekat dengan trafo IF tunner FM SMDYang sering troble dalam komponen tunner Fm adalah Transistor osilatornya coba ganti,ada juga kompone resistor yang nilainya mulai molor, jangan lupa cek capasitor mungkin ada yang pecah atau TUNNER TVFungsi utama tuner adalah untuk menala frekuensi radio kemudian frekuensi yang tertala tersebut diubah menjadi frekuensi baru yang dinamakan frekuensi IF. Frekuensi IF ini yang berisi informasi-informasi/data-data yang dibawa oleh carier/frekuensi radio yang dipancarkan yang nantinya diproses dan diurai menjadi informasi-informasi yang terpisah mudahnya, jika pada TV yaitu sinyal video dan sinyal audio.Metode untuk menghasilkan IF umumnya menggunakan metode mixing pecampuran/heterodyning dengan osilator lokal, selisih pengurangan atau penjumlahan antara frekuensi lokal dengan frekuensi yang ditala tersebut dinamakan intermediate frequency IF yang umumnya besarnya jauh sekali di bawah dari 2 frekuensi yang dicampur frekuensi IF yang dihasilkan tuner sangat bervariasi, paling sering dijumpai sekitar 38,9MHz TDQ-38, kadang ada juga yang 44MHz. Frekuensi IF inilah yang akan diproses/didekoder oleh rangkaian IF hingga akhirnya dihasilkan gambar, suara atau informasi-informasi lain misalnya data teletext, multiplex/nicam dan Blok Dasar Tuner 1 BandDi atas adalah diagram blok tuner 1 band dan tidak jauh berbeda untuk band yang lain. Sinyal RF diterima oleh antena kemudian ditala/dipilih oleh rangkaian tala pada penguat RF pertama kemudian dimasukan ke rangkaian mixer, mixer ini berfungsi untuk mencampur frekuensi yang telah terpilih dan dikuatkan oleh penguat RF pertama dengan frekuensi lokal yang tertala juga. Dari proses mixing tersebut, dihasilkan beberapa frekuensi baru yang salah satunya dikuatkan dan difilter untuk menghasilkan frekuensi IF. Karena frekuensi IF yang dihasilkan harus dipertahankan pada frekuensi tertentu, maka semua rangkaian tala harus dalam posisi yang selaras, artinya, jika rangkaian tala/pemilih digeser naik 1MHz, osilator juga digeser naik 1MHz juga, keduanya secara tala umumnya terdiri dari induktor dan kapasitor yang tersusun secara paralel membentuk band pass filter atau perangkap gelombang. Pada umumnya, rangkaian tala pada osilator lokal juga mempunyai bentuk yang sama pula. Sedangkan metode-metode penggeseran/pemilihan frekuensi dengan menggeser nilai capasitor dalam rangkaian resonansinya, dapat menggunakan varco atau menggunakan dioda varaktor. Dioda varaktor ini bekerja mirip dengan kapasitor trimmer, tetapi dengan kontrol tegangan. Semakin tinggi tegangan yang masuk, semakin rendah nilai kapasitansi varactor, semakin rendah nilai kapasitor, semakin tinggi frekuensi yang tertala atau yang dihasilkan oleh osilator TunerBanyak sekali jenis tuner TV, tetapi Penulis di sini hanya mengulas 3 jenis tuner saja yang Penulis kelompokkan dari metode penggeseran frekuensi dan yang sering Biasa/manual, tuner ini dapat ditemukan pada TV-TV model lama yang manual, metode penggeserannya menggunakan varco yang dilengkapi dengan knop. Umumnya terdiri dari 1 band saja untuk satu modul VT, metode penggeserannya sudah menggunakan tegangan sebagai kontrolnya, reactor aktifnya menggunakan dioda varactor variable reactor. Ciri utamanya, masih menggunakan pin/kaki yang berfungsi sebagai masukan tegangan kontrol frekuensi yang dinamakan kaki VT voltage tune. Besar tegangan VT dalam rentang 0 s/d 30an volt. Pada model TV lama, tegangan VT ini dihasilkan oleh potensio/trimpot pemilih channel/gelombang. Sedangkan pada model yang lebih baru, sudah menggunakan IC program untuk PLL. Secara internal, metode penggeseran sama dengan tuner VT, perbedaannya, di dalam tuner tersebut sudah dilengkapi rangkaian PLL. Karena yang digunakan adalah PLL/synthesizer, maka cara penggeserannya cukup dengan data yang dikirimkan oleh IC program ke prosesor PLL dalam tuner tersebut. Umumnya menggunakan bus data berjenis I2C, karena bus data jenis ini sudah lazim dipakai pada desain perangkat televisi. Ciri utama tuner ini adalah adanya kaki/pin SDA dan SCL, dan juga pin untuk sumber tegangan VT Kaki pada TunerAGC, Automatic Gain Control. Tidak semua gelombang RF yang diterima mempunyai daya yang sama, ada yang jernih ada juga yang kurang. Ada sinyal yang kuat juga ada yang lemah. Guna mengatasinya, dibuatkan pin/kaki AGC yang berfungsi untuk mengatur penguatan secara otomatis, level tegangan pada pin ini secara otomatis akan mengikuti tingkat level kuat tidaknya sinyal RF yang masuk, tegangan berasal dari blok IF. Cara kerjanya secara umum yaitu semakin kuat sinyal RF yang masuk/ditala, semakin kecil tegangan pada pin ini. Tegangan yang bervariasi pada pin ini bersumber dari penguat AGC pada blok Automatic Fine Tuning. Osilator lokal pada tuner umumnya berjenis VFO variable frequency oscillator, yang berciri khas mudah digeser sekaligus mudah bergeser sendiri, sehingga dapat sedikit menggeser talaan yang dilakukan oleh tegangan VT. AFT digunakan untuk mengembalikan’ frekuensi yang bergeser tersebut dalam rentang yang relatif sempit. Jika talaan bergeser melebihi ambang AFT, maka VT yang digunakan untuk fungsi mengembalikan’ talaan Voltage Tune. Di awal sudah disinggung fungsi dari VT, yaitu untuk menggeser frekuensi tuner berdasarkan tegangan yang diberikan ke pin ini. Tegangan VT ini umumnya dikontrol oleh pemilih channel. Jika pemilih channelnya menggunakan IC program, maka pengontrol besar tegangan pada VT adalah IC program. Ketika proses Search, normalnya akan terukur tegangan pada pin ini dimulai dari 0V dan beranjak naik hingga sekitar SCL. Pin ini dapat ditemukan pada tuner-tuner model PLL. Berfungsi sebagai jalur pengontrol tuner, hampir semua fungsi dalam tuner dapat dikontrol oleh bus data ini. Tuner-tuner PLL, tidak lagi menggunakan tegangan VT untuk menggeser frekuensi tuner, tetapi dengan data yang dikirimkan ke tuner, maka tuner secara otomatis akan mengeset VT-nya sendiri berdasarkan data yang dikirimkan oleh IC program/ BP. Adalah pin supply tegangan untuk tuner. Tegangan kerja sebuah tuner bervariasi, tergantung tipe dan model. Banyak ditemui yang mengkonsumsi tegangan 5, 9 dan BH, BU. Merupakan pin supply tegangan untuk tiap band. Fungsinya untuk memberi tegangan blok band rangkaian tuner. Pin BM pada tuner dipakai untuk mensupply blok penguat IF, sedangkan pin BL, BH dan BU digunakan untuk mensupply blok-blok dari tiap band pada tuner sehingga fungsi utamanya sebagai pemilih band dari tuner tersebut, caranya dengan memberi tegangan pada salah satu pin band A, BAND B. Berbeda dengan pin band supply di atas, pin ini juga berfungsi sebagai pemilih band. Untuk memilih band tinggal memberi tegangan umumnya dalam level logik, 5V berdasarkan bilangan biner 2 bit, bit pertama band_B dan bit kedua adalah band_A. Sedangkan bilangan biner 2 bit secara urut adalah, 00, 01, 10 dan 11, jadi memungkinkan untuk membuat/memilih 4 kombinasi hanya dengan 2 pin Pin ini merupakan pin keluaran dari modul tuner. Ada yang cuma 1 pin IF out ada juga yang 2 IF out. Keluaran dari pin ini yang akhirnya didekoder/diproses oleh rangkaian/blok lainnya, biasanya berfungsi lebih spesifik dan tidak begitu populer misalnya Tuner pada TunerTidak bisa menangkap gelombang, penyebabnya antara lain 1. pin Antena lepas, untuk mengeceknya tinggal membuka penutup/casing tuner. Biasanya hanya dengan solder ulang. 2. AGC yang tidak bekerja, prinsip dasar AGC adalah memberikan tegangan bias kepada tuner yang besar tegangannya disesuaikan secara otomatis oleh kuatnya sinyal yang masuk. Semakin besar/kuat sinyal yang masuk, semakin kecil tegangan pada pin AGC. Dan 3. IF out tidak ada yang mungkin disebabkan rusaknya blok bergeser, sering disebabkan karena varaktor tidak lagi mampu mempertahankan nilainya, juga sering disebabkan oleh sistem AFT pada bagian IF yang bisa diset/dipilih band-nya, sistem band swith umumnya menggunakan dioda, dengan dioda yang bocor, dapat menyebabkan bocornya tegangan ke pemilih band yang lain. Prinsip dasar kerja rangkaian TV - Kali ini saya ingin mendokumentasikan rangkuman prinsip dasar kerja televisi yang saya dapatkan dulu ketika sekolah. Mungkin ini akan bermanfaat suatu saat ulasan secara urut sistim kerja mulai dari 1. Antena penerimaBerfungsi untuk menerima gelombang elektromagnetik yaitu gelombang vedeo komposit gelombang modulasi pembawa gambar dan suara2. RF AMP radio frequence amplifierBerfungsi untuk menguatkan gelombang video composit yang telah di pilih oleh penala OSC.oscilator lokalBerfungsi untuk membangkitkan frekwensi yang lebih tinggi dari frekwensi yang di terima oleh penala, dengan selisih sebesar frekwensi menengah. If video composite sehingga menghasilkan frekwensi menengah pembawa suara33,4MHz dan pembawa gambar 38,9MHz.4. MIXERBerfungsi mencampur antara frekwensi OSC lokal dengan frekwensi yang telah di pilih oleh tuner, yang outputnya merupakan frekwensi if video IF VIDEO COMPOSITE Pada bagian ini merupakan suatu filter pelewat jalur ,band pass filter karena pada bagian ini harus mampu melewatkan band frekwensi IF video dan sekaligun menguatkan amplitudonya dengan keluaran yang akan di umpan ke bagian detektor harus mempunyai keluaran yang konstan, oleh karena itu pada bagian ini di lengkapi dengan automatic gain control AGC yang di sebut IF VIDEO DETEKTOR pemisah signal gambarDari frekwensi pembawanya kemudian di umpan ke bagian penguat video. Signal informasi suara if sound di umpan ke bagian pemproses suara dan signal sincronisasi di lanjutkan ke bagian pembangkit raster defleksi vertikal dan horizontal7. VIDEO AMPLIFIERpenguat gambar/luminaceBerfungsi menguatkan amplitudo dari signal gambar/luminace yang kemudian di umpankan ke kaki katoda tabung pass filterBerfungsi untuk melewatkan band frekwensi menengah suara sebesar 5,5 Mhz dalam sistem frekwensi modulasi FM9. IF SOUND AMPLIFIERpenguat frekwensi menengah suaraBerfungsi melewatkan band frekwensi menengah suara dan sekaligus menguatkan amplitudonya,dalam batas band frekwensi menengah 5, Detektor audio sustim ratio detektorBerfungsi untuk memisahkan signal informasi suara dari frekwensi pembawanya kemudian di umpan ke bagian penguat akhir PA.11. POWER AMPLIFIER AUDIO penguat ahkir Berfungsi menguatkan daya dari pada signal suara yang telah di pisahkan oleh bagian LOUDSPEAKER pengeras suaraBerfungi untuk mengubah signal listrik suara menjadi getaran suara yang dapat di IF AGC IF automatic gain control Bagian ini berfungai sebagai umpan balik negative ke bagian penguat IF1, tjuanya agar level penguatan pada bagian penguat if konstan / RF AGC radio frequence AGC Berfungsi sebagai umpan balik positive ke bagian tuner, tujuanya agar level penerimaan signal yang lemah dapat di kuatkan agar kualitas gambar SINC SEP sincronisasi seoaratorBerfungsi untuk menyamakan freqwensi vertikal dan freqwensi horizontal dari pemancar dengan pesawat penerimanya,agar tidak terjadi gambar yang bergeser ke atas dan ke bawah, bergeser ke kiri dan ke INT integratorBerfungsi untuk mengubah pulsa singkronisasi menjadi pulsa gigi gergaji /saw tooth untuk menyamakan frekwensi vertikan dari pemancar dengan frekwensi vertikan V OSC vertikal oscilator Berfungsi untuk membangkitkan freqwensi untuk vertikal sebesar 50 Hz untuk sistim PAL Phase Alternating Line.18. V OUT/AMPL vertikal output amplifierBerfunsi untuk menguatkan signal gigi gergaji yang akan di umpan ke bagian devleksi DIFFdifferensiator Berfungsi untu mengubah pulsa sincronisasi menjadi bentuk "picu" untuk menyamakan frekwensi horizontal yang akan di umpan ke bagian H. H..OSC horizontal oscilator Berfungsi membangkitkan frekwensi horizontal sebesar 15625 Hz 15,625KHz untuk sistim ; HORIZONTAL OUT-AMPBerfungai pensaklar/ flyback transformatorBerfungsi sebagai trafo step-up tegangan yang akan di umpan ke bagian cascade/dioda tegangan tinggi / REC. High voltage rectiverBerfungsi sebagai pengali lipat tegangan AC dari flyback menjadi tegangan DC yang sangat tinggi yaitu mencapai 10-20 Kilo AFC automatic freqwensi controlBerfungsi untuk mengontrol agar freqwensi horizontal CRTCatoda Ray Tube=tabung sinar katodaBerfungsi untuk memproduksi signal luminan terkait; 5 komponen pendukung kerja CRT26. REGULATOR/PSU/CATU DAYA Berfungsi untuk tegangan keseluruh bagian pada VAK TVLanjut baca; Blog pemprosesan CRT warnaItulah beberapa sistim kerja TV secara sederhan. Mudah-mudahan bermanfaat ya!

rangkaian tv tuner sederhana