Didalam pemahaman ontologi dapat diketemukan pandangan-pandangan pokok pemikiran sebagai berikut: A. Aliran Monoisme dalam Filsafat. Aliran ini berpendapat bahwasanya ada satu sumber hakikat sebagai sumber yang asal, baik asal yang berupa materi maupun berupa rohani. Tidak mungkin ada hakikat masing-masing yang bebas dan berdiri sendiri. B Teori Pemerolehan Bahasa. Teori pemerolehan bahasa pada anak meliputi teori behaviorisme, nativisme, kognitivisme, dan interaksionisme. 1. Teori Behaviorisme. Teori behaviorisme menyoroti aspek perilaku kebahasaan yang dapat diamati langsung dan hubungan antara rangsangan (stimulus) dan reaksi ( response ). Aliraninilah satu-satunya yang melakukan oposisi secar a fundamental terhadap naturalisme. realisme berpendirian bahwa yang ada yang ditangkap pancaindra dan yang konsepnya ada dalam budi itu memang nyata ada. Contoh : Batu yang tersandung di jalan yang baru dialami memang ada. " Aliran Materialisme dalam Pendidikan". 15 April 2013. Selainmembahas tentang aliran-aliran pendidikan, disini juga akan membahas tentang gerakan-gerakan pendidikan apa saja yang ada di Indonesia. 1. Aliran Klasik. Aliran-aliran klasik yang dimaksud adalah aliran empirisme, nativisme, naturalisme,dan konvergensi. Sampai saat ini aliran-aliran ini masih sering digunakan meskipun dengan perkembangan Konsepkurikulum humanistik memandang kurikulum sebagai alat untuk mengembangkan diri setiap individu siswa. Aliran yang termasuk dalam pendidikan humanis yaitu pendidikan konfluen, kritikisme Radikal, dan Mistikisme Modern. Aliran - aliran pendidikan humanis tersebut memunculkan kurikulum humanistik. Karakteristik kurikulum humanistik yaitu : TeoriNativisme. AL Nadhirin Maret 12, 2010. Nativisme berasal dari kata Nativus yang berarti kelahiran. Teori ini muncul dari filsafat nativisma (terlahir) sebagai suatu bentuk dari filsafat idealisme dan menghasilkan suatu pandangan bahwa perkembangan anak ditentukan oleh hereditas, pembawaan sejak lahir, dan faktor alam yang kodrati. 148147943makalah-naturalisme. 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Banyak hal yang menyebabkan persoalan pendidikan memiliki keterikatan dengan filsafat. Salah satunya adalah pendidikan selalu berusaha membentuk kepribadian manusia sebagai subyek sekaligus obyek pendidikan. Dalam konteks ini, pendidikan dihadapkan pada perumusan tujuan yang MaterialismeHistoris. Materialisme Historis adalah pendekatan metodologis Marxis untuk mempelajari masyarakat , ekonomi dan sejarah yang pertama kali diartikulasikan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, dan telah diperluas dan disempurnakan oleh banyak orang. studi akademis sejak. Materialisme Historis pada dasarnya adalah penerapan prinsip Padatahun 1972 pemerintah Amerika Serikat mengumumkan bahwa Indonesia, Kanada, Polandia, dan Hongaria pada prinsipnya sepakat untuk menjadi pengawas gencatan senjata di Vietnam. Namun, kesepakatan itu menjadi berantakan karena Viet Minh dan Vietkong secara tiba-tiba pada tanggal 3 April 1972 melakukan serangan besar-besaran dan hampir saja Iaadalah filosof Jerman yang hidup pada tahun 1788-1880. Aliran ini berpandangan bahwa perkembangan individu ditentukan oleh faktor bawaan sejak lahir. Faktor lingkungan kurang berpengaruh terhadap pendidikan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, hasil pendidikan ditentukan oleh bakat yang dibawa sejak lahir. Alirandalam pendidikan (empirisme, nativisme, naturalisme, konvergensi) makalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah landas ilmu pendidikan dosen pembimbing prof. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aliran empirisme adalah aliran yang lebih mementingkan pengalaman dalam proses memperoleh pendidikan, serta interaksi yang dialami oleh A Aliran Filsafat Idealisme. Tokoh aliran idealisme adalah Plato (427-374 SM), murid Sokrates. Aliran idealisme merupakan suatu aliran ilmu filsafat yang mengagungkan jiwa. Menurutnya, cita adalah gambaran asli yang semata-mata bersifat rohani dan jiwa terletak di antara gambaran asli (cita) dengan bayangan dunia yang ditangkap oleh panca indera. Untunmengetahui contoh dari pendidikan dan filsafat pendidikan. 3. Untuk mengetahui bentuk aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan. 4. Dalam aliran Naturalisme memiliki tiga prinsip tentang proses pembelajaran dintaranya adalah : a) Anak didik belajar melalui pengalamannya sendiri. Kemudian terjadi interaksi antara pengalaman Alirannaturalisme merupakan salah satu contoh bagaimana sebuah Aliran juga bisa didefinisikan berabad-abad setelah pergerakan awalnya muncul. Meskipun pergerakan naturalisme ialah wujud pengembangan dari realisme serta melawan romantisisme, prototipnya sudah ada dari abad ke 17-an. Pada tahun 1820-an, bentuk awal Naturalisme sudah telah menjadi tren dominan dalam lukisan pemandangan PengertianAliran Pendidikan Aliran-Aliran Klasik dalam Pendidikan Kesimpulan Aliran pendidikan moderen di Indonesia . CONTOH PENILAIAN Hanifa Zulfitri. Draft kurikulum-2013 Aliran Pendidikan adalah pemikiran- pemikiran yang membawa pembaharuan dalam dunia pendidikan. 3. Naturalisme Empirisme Nativisme Konvergensi Aliran - Aliran QC18. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Aliran-aliran nativisme berasal dari kata natie yang artinya adalah terlahir. Aliran Nativisme bertolak dari Leibnitzian Tradition yang menekankan kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan, termasuk faktor prndidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak. Hasil perkembangan tersebut ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperoleh sejak kurang berpengaruh terhadap pendidikan dan perkembangan anak.[1]Tokoh aliran Nativisme adalah Arthur Schopenhauer 1788-1860, dia adalah seorang filsuf yang berkebangsaan Jerman yang sangat dikenal sebagai orang yang pesimis dan pemahamannya terhadap realitas sebagai yang tidak masuk berpendapat bahwa faktor pembawaan yang bersifat kodrat dari kelahiran, yang tidak dapat diubah oleh alam sekitar atau atau pendidikan itulah pribadi seseorang, bukan hasil pendidikan. Tanpa potensi hereditas yang baik, seseorang tidak mungkin mencapai taraf yang dikehendaki, meskipun dididik dengan maksimal.[2]Dengan demikian, menurut aliran ini, keberhasilan belajar ditentukan oleh individu itu sendiri. Nativisme berpendapat, jika anak memiliki bakat jahat dari lahir, ia akan menjadi jahat, dan sebaliknya, jika anak memiliki bakat baik, ia akan menjadi baik. Pendidikan anak yang tidak sesuai dengan bakat yang dibawa tidak akan berguna bagi perkembangan anak itu sendiri.[3]Contoh dari pandangan nativisme adalah anak mirip orang tuanya secara fisik dan akan mewarisi sifat dan bakat orangtuanya. Misalnya, seorang anak yang berasal dari keluarga ahli seni musik, maka anak tersebut akan berkembang menjadi seniman musik yag mungkin melebihi kemampuan orangtuanya, mungkin juga hanya sampai pada setengah kemampuan dari pemikiran diatas, maka konsep pendidikan Schopenhauer dapat dikemukakan lebih lanjut senagai berikutPertama, berkaitan dengan mendidik. Menurutnya, mendidik adalah tidak lain dari membiarkan anak tumbuh berdasarkan pembawaannya. Berhasil tidaknya pendidikan tersebut, bergantung kepada tinggi rendahnya jenis pembawaan yang dimiliki anak. Pendidikan menurut aliran ini tidak memiliki kekuatan sama sekali. Dengan demikian, aliran nativisme ini termasuk yang bersifat pesimistis dalam memandang pendidikan, yakni bahwa pendidikan tersebut sebagai yang tidak ada pandangan kaum nativisme tersebut dihubungkan dengan ajaran islam tampak bahwa ajaran tersebut tidak sepenuhnya dapat diterima. Islam mengakui bahwa setiap manusia memiliki kemampuan jasmani, akal, dan rohani yang dibawanya sejak berbagai kemampuan tersebut tidak dapat dengan sendirinya tumbuh dan berkembang jika tidak dilakukan tersebut baru merupakan potensi atau bahan yang masih harus dibentuk.[4]Tentang adanya potensi yang harus dikembangkan dan dibina ini dapat dipahami dari ayat yang artinya dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” QS. Al-Nahl, 1678. Empirisme atau aliran yang berdasarkan pada pengalaman bertolak dari Lockean Tradition yang mementingkan stimulasi eksternal dalam perkmbangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung kepada lingkungan, sedangkan pembawaan tidak yang diperoleh anak dalam kehidupan sehari-hari di didapat dari dunia sekitarnya yang berupa ini berasal dari alam bebas ataupun diciptakan oleh orang dewasa dalam bentuk program pendidikan.[5] Aliran ini sangan berlawanan dengan aliran nativisme yang beranggapan bahwa perkembangan manusia tergantung pada faktor bawaanketurunan dan bukan dari lingkungan. Seorang filsuf Inggris bernama John Locke 1632-1704 mengembangkan sebuah teori yang disebut dengan Teori “Tabula Rasa” yang menyebutkan bahwa anak yang lahir ke dunia seperti kertas kosong putih atau meja berlapis lilin yang belum ada tulisan di atasnya. Oleh karena itu, kertas kosong tersebut dapat ditulisi sekehendak hati yang menulisnya, dan lingkungan itulah yang menulis kertas kosong teori ini, kepribadian didasarkan pada lingkungan pendidikan yang didapatinya atau perkembangan jiwa seseorang semata-mata bergantung kepada pendidikan.[6]Misalnya, ada dua anak lahir kembar, dan dari kecil mereka dipisahkan dan dibesarkan pada lingkungan yang dari mereka dididik oleh keluarga yang kaya raya dan disekolahkan di sekolah modern, dan yang satu dididik oleh keluarga miskin di sebuah desa. Ternyata pertumbuhannya tidak aliran ini adalah hanya mementingkan pengalaman, sedangkan kemampuan dasar yang dibawa anak sejak lahir ada anak yang berbakat dan berhasil meskipun lingkungan tidak mendukung.[7]Dalam pandangan Islam, teori empirisme atau behaviorisme yang dikemukakan John Locke tersebut tidak sepenuhnya dapat diterima. Islam mengakui bahwa lingkungan atau pendidikan memiliki pengaruh dalam pembentukan pribadi anak. Ibn Miskawaih, Ibn Sina, dan al-Ghazali misalnya mendukung paham tersebut. Para filsuf Islam tersebut misalnya berpendapat, bahwa jika lingkungan atau pendidikan tidak berpengaruh pada pembentukan pribadi manusia, maka kehadiran para Nabi menjadi menunjukkan bahwa dengan kedatangan para Nabi, keadaan masyarakat menjadi berubah dari keadaan yang tersesat menjadi lurus, dari keadaan berbuat zalim menjadi berbuat baik, dari keadaan bodoh menjadi pandai, dari keadaan biadab menjadi beradab dan seterusnya. Nabi Muhammad Saw misalnya menyatakan bahwa ia diutus ke muka bumi ini adalah untuk menyempurnakan akhlak yang demikian, Islam tidak memutlakkan peran lingkungan atau pendidikan dan menghilangkan peran hidayah Allah Swt. Islam memandang bahwa lingkungan tidak sepenuhnya dapat membentuk orang menjadi ada anak seorang Nabi yang tidak menjadi orang yang beriman. Di dalam Al-Qur’an Allah Swt, menyatakan sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. QS Al-Qashash, 2856. Dengan demikian, terlihat dengan jelas bahwa pemikiran pendidikan empirisme atau behaviorisme tidak sepenuhnya dapat diterima dalam ajaran konvergensi pada umumnya diterima secara luas sebagai pandangan yang tepat dalam memahami tumbuh kembang aliran ini merupakan perpaduan dari aliran sebelumnya, yaitu nativisme dan empirisme. Seorang tokoh pendidikan Jerman bernama William Stern 1871-1939 berpendapat bahwa seorang anak dilahirkan di dunia sudah disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk, sedangkan perkembangan anak selanjunya akan dipengaruhi oleh lingkungan. Jadi, faktor pembawaan dan lingkungan sama-sama berperan penting.[8]Bakat yang dibawa anak pada waktu lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan yang sesuai untuk perkembangan bakat itu. Sebaliknya, lingkungan yang baik tidak dapat menghasilkan perkembangan anak yang optimal kalau memang pada diri anak tidak terdapat bakat yang diperlukan untuk mengembangkan contoh, hakikat kemampuan anak manusia berbahasa dengan anak manusia ada pembawaan untuk berbicara melalui situasi lingkungannya, anak berbicara dalam bahasa pun mempengaruhi anak didik dalam mengembangkan pembawaan bahasanya. Karena itu tiap anak manusia mula-mula menggunakan bahasa lingkungannya, misalnya bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Indonesia, dan sebagainya. Kemampuan satu anak dengan anak yang lain yang tinggal dalam lingkungan yang sama untuk mempelajari bahasa mungkin tidak sama. Itu disebabkan oleh adanya perbedaan kuantitas pembawaan dan perbedaan situasi lingkungan, biarpun lingkungan anak-anak tersebut menggunakan bahasa yang kalangansebagian pemikir Islam ada yang berpendapat , bahwa ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw adalah ajaran yang mendukung teori konvergensi. Pendapat ini didasarkan pada hadis Nabi yang artinya bahwa setiap anak yang dilahirkan telah membawa fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menyebabkan anak tersebut menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi.HR BaihaqiNamun demikian, Islam sesungguhnya lebih tepat dikatakan sebagai penganut paham konvergensi plus, yakni bahwa keberhasilan pendidikan selain disebabkan karena usaha manusia, juga karena hidayah dari Allah Swt. Hal ini dapat dipahami dari QS Al-Waaqi’ah 56 ayat 63-64 yang artinya maka apakah kamu memerhatikan apa-apa yang kamu tanam? Apakah kamu menumbuhkannya atau kami yang menumbuhkannya?.Dengan berpegangan ayat tersebut, maka Islam menganut paham konvergensi plus, atau konvergensi yang memadukan antara usaha manusia dengan kehendak ini sejalan pula dengan ideology pendidikan Islam yang bercorak humanism theo-centris, yakni ideology yang memahami penggabungan antara usaha manusia dan kehendak PUSTAKAUmar Tirtarahardja, Pengantar JakartaPT Rineka CiptaAbuddin Nata, Pemikiran Pendidikan Islam dan Barat. 2012. Jakarta PT Raja GrafindoPersadaWiji Suwarno, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. 2009. Jogjakarta Ar-Ruzz Media Lihat Pendidikan Selengkapnya contoh aliran pendidikan naturalisme 1. contoh aliran pendidikan naturalisme 2. contoh pelukis yang beraliran naturalisme3. Contoh aliran seni lukis naturalisme​4. Tuliskan seniman indonesia yang beraliran romantisme dan naturalisme beserta contoh karyanya..​5. Pengembangan lebih rinci dari aliran naturalisme adalah aliran6. aliran naturalisme adalah ...*​7. sebutkan contoh aliran aliran naturalisme, positivisme dalam sumber hukum internasionalcontoh ya bukan pengertian mohon bantuannya​8. 2. Aliran-aliran dalam pendidikan perludipahami dan dikuasai oleh paracalon pendidik, terdapat empat 4Aliran-aliran klasik dalam pendidikan,seperti aliran empirisme, nativisme,naturalisme, dan Bagaimanakah keempat teori darialiran-aliran tersebut jikaditerapkan dalam pengembanganpendidikan Indonesia, jelaskanpendapat Saudara beserta contoh!b. Menurut Saudara, teori manakahyang masih sering digunakanwalaupun disesuaikan denganperkembangan zaman!​9. Berikan masing-masing deskripsi singkat tentang aliran pendidikan emprisme, nativisme, naturalisme, dan konvergensi beserta pengaruhnya terhadap pemikirian pendidikan di Indonesia!10. aliran naturalisme adalah​11. berikut adalah contoh pelukis aliran naturalisme di nusantara12. perbedaan aliran realisme dengan aliran naturalisme?13. Maksud dari aliran naturalisme14. Aliran filsafat naturalisme15. apakah yang dimaksud aliran naturalisme16. apa perbedaan aliran realisme dan aliran naturalisme17. contoh gambar seni lukis aliran naturalisme 18. 3 contoh karya aliran naturalisme19. Tuliskan tiga contoh karya lukis yang beraliran naturalisme​20. apa perbedaan antara aliran naturalisme dengan aliran impresionisme skolah dasar MI dan lain lainSekolah Dasar MI *Maaf Kalau kurang tepat jawabannya 2. contoh pelukis yang beraliran naturalisme Pelukis naturalis. Abdullah 3. Contoh aliran seni lukis naturalisme​Seni repa naturalis adalah aliran/gaya seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kenyataan alam 4. Tuliskan seniman indonesia yang beraliran romantisme dan naturalisme beserta contoh karyanya..​Jawaban1. NaturalismeTokohWilliam Hogart dan Frans Hall, Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, Basuki Abdullah, Gambir Anom dan RealismeTokohGustove Corbert, Fransisco de Goya dan Honore RomantismeTokoh Theobore, Gerriwult, Raden ImpresionismeTokohClaude Monet, Aguste Renoir, Casmile Pissaro, SIsley, Edward Degas, Mary Cassat, Kusnadi, Solichin dan EkspresionismeTokohVincent Van Gogh, Paul Gaugiuin, Ernast Ludwig, Karl Schmidt, Emile Nolde, JJ. Kandinsky, Paul Klee, Affandi, Zaini dan Popo BELAJAR YAAABACKTOSCHOOL 5. Pengembangan lebih rinci dari aliran naturalisme adalah aliran seni yang mementingkan kejujuran terhadap subjek tanpa menggunakan imajinasiseni yang mementingkan kejujuran terhadap subyek tanpa mengguanakan imajinasi 6. aliran naturalisme adalah ...*​JawabanAliran naturalisme adalah salah satu aliran seni rupa yang mengedepankan keakuratan dan kemiripan objek yang digambar supaya terlihat lebih natural dan juga realistis seperti referensinya yang ada di aliran naturalisme mengedepankan gambaran alam yang natural dan yang menampilkan suatu objek sealami, selestari, dan seasri mungkin tetapi terdapat penambahan berupa objek, warna, serta komposisi bentuk supaya terlihat se estetik mungkinPenjelasanAliran Naturalisme adalah aliran lukis yang berasal dari Prancis pada Abad ke 19 sekitar era 1850. ciri² aliran Naturalisme adalah =Lukisan diusahakan se sama mungkin dengan objek aslinyaLukisan ditambahkan beberapa taburan warna supaya terlihat murni + asri + estetikLukisan yang dilukis bertemakan pemandangan alam yang nyata bukan FIKSItokoh² aliran Naturalisme adalah =Basuki AbdullahRaden SallehGustave CourbetAlfredo VolpiJules Bastiancontoh karya beraliran Naturalisme =from Mertamophosis ciptaan MariaSibyllaMerianJoanofArcciptaan JulesBastianFallenMonarchsciptaan WilliamBlissBaker 7. sebutkan contoh aliran aliran naturalisme, positivisme dalam sumber hukum internasionalcontoh ya bukan pengertian mohon bantuannya​Jawabanlukisan pedesaan, lukisan pegunungan, lukisan pedesaan, lukisan air terjun dll 8. 2. Aliran-aliran dalam pendidikan perludipahami dan dikuasai oleh paracalon pendidik, terdapat empat 4Aliran-aliran klasik dalam pendidikan,seperti aliran empirisme, nativisme,naturalisme, dan Bagaimanakah keempat teori darialiran-aliran tersebut jikaditerapkan dalam pengembanganpendidikan Indonesia, jelaskanpendapat Saudara beserta contoh!b. Menurut Saudara, teori manakahyang masih sering digunakanwalaupun disesuaikan denganperkembangan zaman!​JawabanIstilah nativisme berasal dari kata natie yang artinya adalah terlahir. Aliran Nativisme bertolak dari Leibnitzian Tradition yang menekankan kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan, termasuk faktor prndidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak. Hasil Perkembangan tersebut dit e ntukan Oleh pembawaan Yang Sudah TIMAH sejak Kelahiran. Lingkungan kurang berpengaruh terhadap pendidikan dan perkembangan anak. [1]Tokoh aliran Nativisme adalah Arthur Schopenhauer 1788-1860, dia adalah seorang filsuf yang berkebangsaan Jerman yang sangat dikenal sebagai orang yang pesimis dan pemahamannya terhadap realitas sebagai yang tidak masuk berpendapat bahwa faktor pembawaan yang bersifat kodrat dari kelahiran, yang tidak dapat diubah oleh alam sekitar atau atau pendidikan pribadi seseorang, bukan hasil pendidikan. Tanpa potensi hereditas yang baik, seseorang tidak mungkin mencapai taraf yang dikehendaki, meskipun dididik dengan maksimal. [2]Dengan demikian, menurut aliran ini, yakin belajar ditentukan oleh individu itu sendiri. Perkiraan, jika anak memiliki bakat jahat dari lahir, ia akan menjadi jahat, dan sebaliknya, jika anak memiliki bakat baik, ia akan menjadi baik. Pendidikan anak yang tidak sesuai dengan bakat yang dibawa oleh tidak akan berguna bagi perkembangan anak itu sendiri. [3]PenjelasanSemoga Membantu ✨✨ 9. Berikan masing-masing deskripsi singkat tentang aliran pendidikan emprisme, nativisme, naturalisme, dan konvergensi beserta pengaruhnya terhadap pemikirian pendidikan di Indonesia!Jawabanlatar belakang masalahPenjelasanklo salah maaf jadikan jawaban tercerdas ya 10. aliran naturalisme adalah​ Pembahasan Aliran naturalisme adalah suatu kepercayaan ataupun pengikut, tentang seni dan hal lainya yang memfokuskan pada kemiripan suatu objek yang digambar sesuai kenyataanya. ​Tokoh-tokoh aliran nautralisme John Constable Seniman asal Inggris yang dianggap sebagai salah satu tokoh seniman aliran naturalisme. Dia menolak gaya lukisan yang melampaui kebenaranya, dia memilih lukisan sejujuur-jujurnya. Thomas Cole Lahir di area industri Inggris, Cole pindah ke Amerika Serikat semasa mudanya, Cole suka menggambar pemandangan-pemandangan di amerika. Suka menggambar apa adanya sesuai atau mirip dengan objek yang dilukis William Bliss Baker Dianggap, William Bliss Baker adalah seniman naturalisme dengan kemampuan teknis yang terhebat di aliran ini. Teknik melukisnya yang begitu akurat sesuai objek sangat menginspirasi dan menciptakan banyak pengikut baru aliran naturalisme. Pelajari lebih lanjut 1. Pengembangan lebih rinci dari aliran naturalisme adalah aliran 2. Apa perbedaan antara aliran naturalisme dengan aliran impresionisme -Detil jawaban Kelas 9 Bab Seni Budaya Mapel Bab 1 - Seni Lukis Kode AyoBelajar 11. berikut adalah contoh pelukis aliran naturalisme di nusantara - Raden saleh- basoeki abdullah- trubus- gambir anom- abdullah sudrio Contoh pelukisnya yaitu- Soeboer Doellah- Raden Saleh- Hokusai- Affandi- Basuki Abdullah 12. perbedaan aliran realisme dengan aliran naturalisme? Aliran realisme aliran yang menggambarkan sesuatu yang asli real.Aliran naturalisme aliran yang menggambarkan keadaan alam▪●▪●▪●▪●▪●▪●▪●▪●SeMoGa MeMbAnTu realisme ; aliran kenyataan yg mlukiskn knyataan sehari" tnpa mmbri suasana diluar knyataan tnpa mnjiwai dngan prsaan romantisnaturalisme aliran yg brusaha mlukiskn sgla ssuatu sesuai nature/alam nyata .. artinya dissuaikn dgn tangkapan mata untuk mmbrikan kesan mirip dan cndrung untuk mengidealisasikan alam,smga mmbntu yaa 13. Maksud dari aliran naturalisme ada yang alami yaitu aliran naturalisme 14. Aliran filsafat naturalisme 1. Rosseau, filsuf Perancis yang hidup pada tahun 1712-17782. Plato3. Aristoteles 15. apakah yang dimaksud aliran naturalisme Naturalisme merupakan suatu aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan keadaan alam/alamiadalah usaha menampilkan objek realistis dengan penekanan seting alammaaf kalau salah ya.. 16. apa perbedaan aliran realisme dan aliran naturalisme -Aliran Realisme adalah corak seni rupa yang menggambarkan kenyataan yang benar-benar Naturalisme adalah corak seni rupa yang berusaha melukiskan sesuatu obyek sesuai dengan alam. 17. contoh gambar seni lukis aliran naturalisme contoh dari gambar seni lukis aliran naturalisme adalah pemandangan atau gambar yang ada di lingkungan sekitar 18. 3 contoh karya aliran naturalismeJawabanDedham Vale 1816 Maria Bicknell 1816 The White Horse 1819 maaf kalo salahPenjelasan 19. Tuliskan tiga contoh karya lukis yang beraliran naturalisme​Dedham Vale 1816 Maria Bicknell 1816 The White Horse 1819Lake with Dead Trees Catskill 1825JawabanPemandangan gunung, Hutan, dan Pemandangan melukiskan segala sesuatu sesuai dengan nature atau alam nyata, artinya disesuaikan dengan tangkapan mata kita."Maaf kalau salah" 20. apa perbedaan antara aliran naturalisme dengan aliran impresionismeNaturalisme di dalam seni rupa adalah usaha menampilkan objek realistis dengan penekanan seting alam. Hal ini merupakan pendalaman labih lanjut dari gerakan realisme pada abad 19 sebagai reaksi atas kemapanan adalah sebuah aliran yang berusaha menampilkan kesan-kesan pencayaan yang kuat, dengan penekanan pada tampilan warna dan bukan bentuk. Namun kalangan akademisi ada yang justru menampilkan kesan garis yang kuat dalam impresionisme = hampir sama dengan realisme yang menggambarkan bentuk bentuk nyata. bedanya dg realisme aliran ini lebih menampilkan kenyataan yang indah indahimpresionisme = dikenal dg paham lukis cepat, karena aliran ini menangkap keindahan pada saat tertentu yang harus segera di pindahkan menjadi karya seni. setiap waktu berubah, maka keadaan ikut berubah dan keindahan yang tertangkap oleh penglihatan ikut berubah juga. sehingga paham ini tidak mementingkan detail melainkan kesan sesaat Faktualisme merupakan teori nan menyepakati “nature” alam ibarat keseluruhan realitas. Istilah “nature” sudah lalu dipakai internal makulat dengan bermacam-jenis arti, berangkat berpunca mayapada fisik yang dapat dilihat oleh manusia, sampai kepada sistem jumlah mulai sejak fenomena ira pengembang perian. Natural adalah marcapada yang diungkapkan kepada kita oleh sains alam. Istilah naturalisme yaitu sebaliknya bermula istilah supernaturalisme yang mengandung pandangan dualistik terhadap standard dengan adanya guna yang terserah wujud di atas maupun di luar alam Harold H. Titus 1984 Materialisme yakni suatu istilah nan sempit berusul dan merupakan bentuk berusul naruralisme yang cacat. Namun demikian revolusi ini pada hasilnya bertambah populer berpangkal plong induknya, naturalisme, karena pada hasilnya menjadi idiologi utama pada negara-negara sosialis seperti Uni Soviet kini Rusia dan Republik Rakyat cina RRI. Matrealisme umumnya mengatakan bahwa di mayapada ini tak suka-suka kecuali materi, atau bahwa nature standard dan dunia fisik adalah satu. Banyaknya pemikiran-pemikiran dari para pakar filsafat masa lampau yang menghasilkan banyak menghasilkan perputaran dalam makulat. Semua aliran yang didasari atas pemikiran yang benar-benar tersebut dilatar belakangi maka dari itu banyakfaktor yang tidak ekuivalen. Diantara sekian banyak aliran filsafat tersebut, satu diantaranya yaitu rotasi Naturalisme. Aliran Faktualisme yang mutakadim disebutkan seperti diatas, Faktualisme ini lahir puas abad ke-17 dan mengalami perkembangan pada abad ke-18. Naturalisme privat penerapan revolusi pembelajaran atau pendidikan mengajarkan bahwa guru paling alamiah berpokok seorang anak adalah kedua orang tuanya. Dimensi utama dan pertama dari pemikiran aliran Realisme di parasan pendidikan adalah pentingnya pendidikan itu sesuai dengan jalan alam. Manusia diciptakan dan ditempatkan di atas semua basyar, karena kemampuanya internal berfikir. Peserta ajar harus dipersiapkan kepada dan bikin TUHAN. Untuk itu pendidikan yang bermakna dengan pandanganya yaitu Pendidikan ketuhanan, adab dan Akademikus. Pendidikan tidak semata-mata sebatas kerjakan menjadikan seseorang mau sparing, melainkan juga kerjakan menjadikan seseorang lebih arif dan bijaksana. Oleh karena itu, pendidikan bagi penganut responsif naturalis terlazim di tiba sejak jauh periode sebelum proses pendidikan dilaksanakan. Sekolah adalah radiks utama kedatangan aliran faktualisme dalam pendedahan karena sparing merupakan sesuatu yang natural,oleh karena itu fakta bahwa keadaan itu memerlukan pencekokan pendoktrinan juga adalah sesuatu yang natural juga. Responsif faktualisme memandang suhu enggak mengajar subjek, melainkan mengajar murid. Pengambil inisiatif makulat pendidikan Naturalisme merupakan John Dewey, disusul oleh Morgan Cohen yang banyak mengecap karya-karya Dewey. Mentah kemudian muncul tokoh-tokoh seperti Herman Harrell Horene, dan Herbet Spencer yang menulis anak kunci berjudul Education Intelectual, Akhlak, and Physical. Terdapat 5 lima intensi pendidikan reaktif faktualisme yang sangat terkenal yang diperkenalkan Harbert Spencer melalui esai-esainya yang terkenal berjudul “Guna-guna Pengetahuan Segala Yang Minimal Berharga?” Kelima tujuan itu yakni 1 Konservasi diri 2 Mengendalikan kebutuhan hidup 3 Meningkatkan anak ajar 4 Memelihara hubungan sosial dan politik 5 Menikmati waktu luang Spencer juga menjelaskan 6 heksa- prinsip dalam proses pendidikan beraliran naturalisme. Delapan mandu tersebut ialah 1 Pendidikan harus menyesuaikan diri dengan alam 2 Proses pendidikan harus mendinginkan bagi anak pelihara 3 Pendidik harus bersendikan kesertamertaan dari aktivitas momongan 4 Memperbanyak guna-guna pengetahuan merupakan bagian bermanfaat dalam pendidikan 5 Pendidikan dimaksudkan untuk kondusif jalan fisik, bersama-sama pengambil inisiatif 6 Praktik mengajar yaitu seni menunda 7 Metode intruksi dalam ki melatih menggunakan cara induktif 8 Hukuman dijatuhkan sebagai konsekuensi tunggul akibat mengerjakan kesalahan. Kalaupun dilakukan ikab, hal itu harus dilakukan secara sistematik. Penutup Deduksi Aliran naturalisme memandang bahwa anak adam diciptakan semoga boleh belajar dan berfikir bikin pula kepada penciptaNya, privat situasi ini implikasi di dunia kasatmata bahwa proses pendidikan dilakukan dengan berafiliasi kepada prinsip keTuhanan. Implikasi di bidang pendidikan terhadap aliran naturalisme memandang bahwa sekolah merupakan hal terdepan yang akan mengembankan proses belajar tiap siswa didik kerjakan dapat menemukan dan mengembangkan kepribadiannya dengan memperhatikan kerakteristik dan jalan alam yang terserah. Kelebihan utama arus ini indi adalah penghargaannya yang tangga terhadap alam , termasuk anak yang lahir secara saintifik akan cenderug baik. Kritis ini bisa melahirkan manusia-manusia yang demokratis, sebab segala sesuatu dikembalikan pribadi masing-masing. Maka itu Subek Sarisih_PBSI-A_ STKIP PGRI Pacitan Navigasi karangan ide kita untuk kita Source Source Aliran naturalisme dalam pendidikan merupakan salah satu konsep pembelajaran yang mengakui pentingnya lingkungan alam sebagai media belajar yang efektif bagi anak-anak. Konsep ini menganggap bahwa anak-anak akan belajar lebih baik jika dibawa ke lingkungan alam dan dibiarkan untuk berinteraksi dengan alam. Oleh karena itu, aliran naturalisme mengusung konsep belajar dari alam, belajar sambil bermain, dan pengalaman langsung. Pendekatan aliran naturalisme mencoba untuk mengintegrasikan pemikiran tentang pembelajaran dengan lingkungan alam. Pada saat yang sama, konsep ini juga mengajarkan anak-anak untuk memperhatikan, menghargai, dan menjaga alam semesta. Naturalisme mendefinisikan lingkungan dan pengalaman alam sebagai sumber pembelajaran utama. Dalam aliran naturalisme, lingkungan alam menjadi lingkungan pembelajaran yang paling ideal. Gayung bersambut, anak-anak juga lebih memilih untuk belajar dan bermain di luar ruangan daripada di dalam ruangan. Lingkungan luar menyediakan banyak kesempatan bagi anak-anak untuk melakukan aktivitas yang sehat, seperti berlari, menari, bermain bola, dan sebagainya. Alasan mengapa aliran naturalisme menjadi populer di Indonesia karena Indonesia sendiri adalah negara yang terkenal dengan kekayaan alamnya. Negara ini memiliki banyak sekali satwa dan tumbuhan endemik yang tidak ditemukan di tempat lain. Oleh karena itu, orang Indonesia mungkin merasa bahwa sangat penting untuk mengenalkan anak-anak dengan keindahan alam di tanah air mereka melalui pendidikan. Di Indonesia, implementasi aliran naturalisme dalam pendidikan dapat ditemukan dalam kurikulum sekolah, kegiatan kelas luar, dan kegiatan belajar mengajar yang diselaraskan dengan karakteristik lingkungan yang ada. Anak-anak diajarkan tentang lingkungan alam dan bagaimana mereka harus merawatnya. Dalam kegiatan kelas luar, anak-anak juga diajak untuk berinteraksi dengan alam dan melakukan kegiatan yang berkaitan dengan alam. Pada saat yang sama, dapat mengembangkan rasa senang dalam diri anak-anak sedari kecil. Alasan lain mengapa aliran naturalisme menjadi populer di Indonesia karena lewat konsep ini, anak-anak dapat melihat keindahan alam Indonesia dan lebih peduli terhadap lingkungan, jadi mereka bisa menjadi generasi penerus yang peduli terhadap lingkungan. Selain itu, konsep ini juga meningkatkan kemampuan motorik anak-anak. Sehingga sambil belajar mereka juga dapat bermain dan beraktivitas. Implementasi aliran naturalisme dalam pendidikan memberikan manfaat yang cukup banyak. Anak-anak dapat belajar lebih baik di lingkungan yang sehat dan merasa lebih bahagia ketika mereka sedang berada di lingkungan alam. Lingkungan yang merangsang juga dapat mengembangkan kreativitas dan imajinasi anak-anak, sambil tetap memberi mereka kesempatan untuk mempelajari dasar-dasar akademik. Dalam hal ini, aliran naturalisme menjadi solusi alternatif yang sangat efektif dalam memberikan pendidikan bagi anak-anak. Alasan lain mengapa aliran naturalisme menjadi populer di Indonesia adalah karena kurikulum pendidikan di Indonesia semakin berkembang dan mengalami perubahan. Ada banyak pendekatan terbaru dalam pendidikan yang sedang diadopsi di Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam negeri. Seiring dengan itu, semakin banyak sekolah dan organisasi pendidikan yang beralih ke aliran naturalisme. Inovasi ini dinilai sebagai cara yang lebih efektif dan menyenangkan untuk belajar dan mengajar, terlepas dari usia, tingkat pendidikan, dan latar belakang pengalaman pelajar. Aliran naturalisme dalam pendidikan memungkinkan anak-anak untuk merasakan alam dan memperluas wawasan mereka. Dengan mempelajari sedikit dari alam, anak-anak diharapkan dapat belajar bagaimana merawat planet kita dan segala isinya. Oleh karena itu, semakin banyak organisasi dan layanan pendidikan yang memilih aliran naturalisme sebagai metode utama pembelajaran, semakin banyak juga anak-anak Indonesia yang dapat tumbuh cerdas dan peduli terhadap lingkungan sekitar mereka. Semoga hal ini akan merangsang pertumbuhan kesadaran lingkungan di kalangan pemuda Indonesia, sehingga Indonesia menjadi negara yang lebih peduli lingkungan di masa depan. Sejarah Perkembangan Aliran Naturalisme dalam Pendidikan Aliran naturalisme dalam pendidikan merupakan suatu pandangan filosofis yang mengaitkan antara manusia dan alam sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Aliran ini percaya bahwa manusia adalah makhluk alami yang baik dan mengasah kemampuan manusia sebagaimana sifat alaminya. Naturalisme tidak hanya dalam pendidikan tetapi juga dianut dalam seni dan sastra. Perkembangan aliran Naturalisme dalam pendidikan di Indonesia berawal pada zaman penjajahan Belanda. Berbagai pemikir dan tokoh pendidikan terkenal seperti Ki Hajar Dewantara dan Soetomo adalah beberapa sosok intelektual yang turut memasyarakatkan aliran naturalisme dalam proses pembelajaran. Pada tahun 1922, Ki Hajar Dewantara mendirikan Taman Siswa. Pendidikan yang dijalankan di Taman Siswa menekankan pada keseluruhan individu. Pendidikan di sini luluh lantak tidak sekadar pembelajaran materi tetapi juga pengembangan karakter dan keterampilan siswa. Para siswa diasuh dan menerima fasilitas pendidikan yang memenuhi kebutuhan dasar hidup manusia seperti kesehatan, hygiene, dan keamanan. Semua hal tersebut diarahkan kepada tujuan terpenting yaitu pengembangan pribadi siswa yang utuh dari segi kognitif, psikis, dan sosial. Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, aliran naturalisme diimplementasikan dalam pembelajaran. Sekolah-sekolah mengadopsi metode pembelajaran yang melibatkan peserta didik di dalam aktifitas pembelajaran sehingga mereka dapat mempelajari dan memahami materi melaui pengalaman langsung atau “learning by doing. Dalam konteks pendidikan, naturalisme sangat penting karena memperlihatkan bahwa lingkungan di sekitar kita memiliki pengaruh besar pada pembelajaran. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran guru sebagai fasilitator atau penggerak siswa dalam pembelajaran. Prinsip-prinsip aliran naturalisme menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran dan peran guru adalah sebagai pembimbing yang membantu siswa dalam mengeksplorasi minat mereka dan menemukan jati diri mereka. Naturalisme mendorong pengembangan superioritas siswa sesuai dengan potensi yang dimiliki. Oleh karena itu, proses belajar akan lebih bermakna jika siswa diberikan kesempatan untuk belajar dan bertindak secara mandiri dan diperkenankan mengeksplorasi potensi yang dimilikinya. Dalam hal ini, guru hanya berperan sebagai pengarah serta fasilitator dalam proses belajar. Pendidikan yang digerakkan oleh aliran naturalisme cenderung berorientasi pada kemanusiaan yang ditunjukan kepada keunggulan hilir-mudik holistik. Modernisasi yang sudah dalam kondisi globalisasi dapat membawa ke arah kehancuran, dan hanya dengan fondasi pembelajaran yang berbasis manusia baru dapat membawa Indonesia pada jalur pembangunan yang benar. Aliran naturalisme juga merujuk pada keberadaan manusia sebagai bagian dari lingkungan hidup. Oleh karena itu, aliran ini mengajarkan mengenai pentingnya menjaga kelestarian alam. Pembelajaran lingkungan mulai diperkenalkan sehingga siswa dapat memahami pentingnya menjaga kelestarian alam dan bumi. Akhirnya, aliran naturalisme dalam pendidikan adalah sebuah pandangan yang penting terutama dalam membangun sumber daya manusia berkualitas dan juga dalam membangun negara Indonesia yang produktif dan mandiri dalam kaitannya dengan melihat konteks yang ada saat ini. Sejarah perkembangannya yang panjang dan pemikir-pemikir terkenal di Indonesia telah menghasilkan sistem pendidikan yang inklusif dan berfokus pada pengembangan siswa yang utuh dari segi kognitif, psikis, dan sosial. Prinsip-Prinsip Aliran Naturalisme dalam Pendidikan Aliran naturalisme dalam pendidikan di Indonesia merupakan salah satu pendekatan yang muncul pada awal perkembangan pendidikan modern. Menurut aliran ini, pendidikan seharusnya lebih fokus pada anak dan mengarahkan mereka untuk mengeksplorasi dunia nyata dan belajar dari pengalaman langsung. Berikut adalah prinsip-prinsip utama aliran naturalisme dalam pendidikan di Indonesia 1. Menghargai Keunikan Anak Prinsip pertama aliran naturalisme adalah menghargai keunikan anak. Setiap anak memiliki bakat, minat, dan kecerdasan yang berbeda-beda, oleh karena itu, guru seharusnya memahami karakter masing-masing anak dan menghormati keunikan mereka. Hal ini dibutuhkan agar anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang mereka miliki tanpa merasa terkekang oleh aturan atau standar tertentu. 2. Mengembangkan Pembelajaran yang Personalized Prinsip kedua aliran naturalisme adalah mengembangkan pembelajaran yang personalized. Dalam konteks pendidikan modern, personalized learning telah menjadi trend dimana pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan dan minat siswa. Hal ini juga menjadi fokus utama bagi aliran naturalisme. Guru seharusnya memahami bahwa setiap anak belajar dengan cara yang berbeda, oleh karena itu, pembelajaran harus didesain sedemikian rupa sehingga dapat menyesuaikan gaya belajar masing-masing siswa. 3. Mengutamakan Pengalaman Nyata sebagai Sumber Pembelajaran Prinsip ketiga aliran naturalisme adalah mengutamakan pengalaman nyata sebagai sumber pembelajaran. Dalam praktiknya, hal ini berarti guru harus menggunakan konteks dunia nyata sebagai sumber belajar. Ketika anak belajar tentang mata pelajaran matematika, mereka tidak hanya belajar dari buku atau kertas, namun juga belajar bagaimana menerapkan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, pengalaman langsung juga memberikan kesempatan pada anak untuk memahami secara lebih dalam konsep-konsep yang mereka pelajari. Dalam mengaplikasikan prinsip ini, guru harus membuka ruang yang cukup bagi anak untuk mengeksplorasi dunia nyata. Guru seharusnya berperan sebagai fasilitator, bukan sebagai sang pengontrol yang hanya memberikan instruksi dari luar. Anak harus diberi kesempatan untuk mencari sendiri jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang mereka miliki dan memecahkan masalah dengan alat yang tersedia di sekitar mereka. Dalam hal ini, aliran naturalisme mengajarkan pentingnya pengalaman langsung untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik. 4. Mendorong Kreativitas dan Inovasi Prinsip terakhir aliran naturalisme adalah mendorong kreativitas dan inovasi. Dalam aliran naturalisme, anak ditanamkan kepercayaan bahwa mereka dapat menjadi orang yang kreatif dan inovatif dalam mengatasi masalah atau menciptakan sesuatu yang baru. Guru seharusnya memberikan kebebasan dan ruang bagi anak untuk bereksplorasi dan menciptakan sesuatu yang baru. Dalam hal ini, aliran naturalisme sangat cocok dikembangkan pada anak usia dini yang sangat menggemari kegiatan ekspresi diri seperti menggambar, mewarnai, dan membangun sesuatu dengan bahan-bahan yang ada disekitar. Secara umum, prinsip-prinsip aliran naturalisme sangat penting untuk dijadikan pedoman dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia. Hal ini dibutuhkan karena setiap anak memiliki keunikan yang harus dihargai dan perkembangan mereka seharusnya didukung. Dalam hal ini, guru seharusnya menjadi fasilitator dan anak harus diberikan kesempatan yang cukup untuk mengembangkan kreativitas dan inovasinya. Dengan demikian, aliran naturalisme akan dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan pendidikan di Indonesia. Kelemahan Aliran Naturalisme dalam Pendidikan Aliran naturalisme merupakan salah satu aliran pendidikan yang menjunjung tinggi kebebasan anak untuk berkembang sesuai dengan alaminya. Namun, seperti halnya aliran pendidikan lainnya, aliran naturalisme memiliki kelemahan-kelemahan yang harus diketahui oleh pendidik dalam mengaplikasikan pendidikan ini di Indonesia. 1. Tidak Ada Standar Pendidikan yang Jelas Salah satu kelemahan aliran naturalisme adalah tidak adanya standar yang jelas dalam memberikan pendidikan kepada anak. Sebagai pendidik, kita harus memahami bahwa setiap anak memiliki kemampuan dan karakter yang berbeda-beda. Oleh karena itu, sebagai pendidik harus mampu memahami secara mendalam karakteristik dan kemampuan anak yang diajarinya dan membuat standar pendidikan yang disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik anak tersebut. 2. Cenderung Menyepelekan Disiplin Aliran naturalisme cenderung menyepelekan disiplin dalam memberikan pendidikan pada anak. Masalah ini seringkali memberikan dampak buruk, karena anak menjadi tidak terarah dan cenderung mengikuti kehendak pribadinya. Sebagai pendidik, disiplin harus diterapkan untuk membentuk karakter baik pada anak dan memberikan struktur pada kehidupannya. 3. Kurang Efektif untuk Menyiapkan Anak Menghadapi Dunia Kerja Aliran naturalisme cenderung fokus pada pengembangan kreativitas dan kebebasan anak. Meskipun hal-hal tersebut penting, sebagai pendidik juga perlu memperhatikan persiapan anak menghadapi dunia kerja. Pengembangan keterampilan yang berguna dalam mendukung karir di masa depan juga harus menjadi perhatian dalam memberikan pendidikan pada anak. 4. Kurangnya Perhatian pada Peningkatan Kognitif Anak Salah satu kelemahan aliran naturalisme dalam pendidikan adalah kurangnya perhatian pada peningkatan kognitif anak. Anak-anak yang mendapat pendidikan dengan aliran naturalisme cenderung mengalami kesulitan dalam berpikir rasional dalam mengambil keputusan. Sebagai pendidik, kita harus mampu mengenali kelemahan ini dan berusaha meningkatkan kemampuan kognitif anak dengan memberikan pendidikan yang baik dan terarah. 5. Sangat Bergantung pada Individu Aliran naturalisme dalam pendidikan juga sangat bergantung pada individu, baik itu anak atau pendidik. Anak memiliki kebebasan dalam mengembangkan dirinya, namun jika tidak dibimbing dengan baik, anak bisa terjerumus pada hal-hal yang salah dan merugikan. Sebagai pendidik, kita harus mampu memantau perkembangan anak yang diajar dan memberikan arahan yang benar. Kesimpulannya, aliran naturalisme dalam pendidikan memiliki kelemahan-kelemahan yang perlu diperhatikan oleh para pendidik. Meskipun aliran naturalisme dapat memberikan kebebasan dan kreativitas pada anak, aliran ini juga dibutuhkan keteraturan dan disiplin dalam memberikan pendidikan yang baik dan efektif bagi anak di Indonesia. Penerapan Aliran Naturalisme dalam Pendidikan di Indonesia Pendidikan di Indonesia selalu berubah dalam merespon kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman. Salah satu aliran pendidikan yang populer adalah aliran naturalisme. Naturalisme adalah pandangan yang mengutamakan alam sebagai dasar pemikiran. Dalam konteks pendidikan, aliran naturalisme menekankan pada pengalaman diri sendiri sebagai bentuk belajar yang efektif. Pengenalan Aliran Naturalisme dalam Pendidikan di Indonesia Aliran naturalisme dalam pendidikan muncul pertama kali pada abad ke-17 di Eropa. Pemikir-pemikir seperti Jean-Jacques Rousseau dan John Dewey menjadi pemimpin aliran ini. Saat ini, naturalisme dalam pendidikan mulai diterapkan di Indonesia. Tujuan utama aliran ini adalah membantu siswa untuk menjadi individu yang mandiri, kritis, dan bebas dalam memilih jalan hidupnya. Karakteristik Aliran Naturalisme dalam Pendidikan di Indonesia Sesuai namanya, aliran naturalisme dalam pendidikan menekankan pada pengalaman alami atau natural dalam proses belajar siswa. Guru harus menyajikan materi pelajaran dengan cara yang menarik dan menyenangkan agar siswa lebih mudah memahami. Selain itu, pendidikan naturalisme mengajarkan siswa untuk mandiri. Siswa diharapkan bisa mengambil tanggung jawab atas pembelajarannya sendiri, tanpa bergantung pada guru atau orang lain. Aliran naturalisme dalam pendidikan juga menekankan pada proses belajar yang kontekstual. Artinya, proses belajar harus dihubungkan dengan situasi yang ada di sekitar siswa, baik itu lingkungan, budaya, maupun organisasi sosial. Pendidikan naturalisme juga harus relevan dengan kehidupan nyata siswa. Penerapan Aliran Naturalisme dalam Pendidikan di Indonesia Sudah banyak sekolah di Indonesia yang menerapkan aliran naturalisme dalam pendidikan. Sejumlah sekolah internasional, seperti Singapore School dan Semarang Independent School, mengadopsi aliran ini dalam kurikulum mereka. Selain itu, sejumlah perguruan tinggi juga sudah menerapkan aliran naturalisme dalam pendidikan. Universitas Ciputra Surabaya, Misro University, dan Telkom University adalah beberapa contohnya. Salah satu bentuk penerapan aliran naturalisme dalam pendidikan di Indonesia adalah pembelajaran berbasis proyek. Pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan pada siswa untuk mengerjakan proyek yang mereka sukai dan tertarik. Hal ini membantu siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran dan menjadi lebih mandiri karena tanggung jawab terhadap proyek tersebut ada pada siswa. Selain itu, aliran naturalisme juga menerapkan pendekatan belajar dengan bermain. Siswa diajak untuk belajar dengan cara yang menyenangkan dan interaktif. Keuntungan dari Penerapan Aliran Naturalisme dalam Pendidikan di Indonesia Penerapan aliran naturalisme dalam pendidikan memiliki banyak keuntungan bagi siswa. Pertama, siswa dapat mengembangkan kemampuan kritis dan mandiri. Siswa tidak hanya menerima informasi dari guru, tetapi mereka juga diajarkan untuk berpikir dan mengevaluasi sesuatu dengan mandiri. Kedua, siswa menjadi lebih sadar dengan konteks lingkungan dan budaya di sekitarnya. Dengan pendekatan kontekstual, siswa dapat memahami bahwa pendidikan harus relevan dengan kehidupan nyata. Ketiga, siswa menjadi lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran. Mereka tidak hanya menerima informasi, tetapi juga aktif dalam mencari informasi dan mengekspresikannya. Penutup Aliran naturalisme dalam pendidikan di Indonesia semakin populer. Penerapan aliran ini dapat membantu siswa menjadi mandiri, kritis, dan sadar dengan konteks lingkungan mereka. Sudah ada banyak sekolah dan perguruan tinggi yang menerapkan pendidikan naturalisme, dan ini memberikan banyak manfaat untuk siswa. Namun, sebagai siswa atau orang tua, kita juga perlu memperhatikan pentingnya nilai-nilai tradisional dalam pendidikan kita. Aliran naturalisme tidak boleh mengabaikan nilai-nilai moral dan budaya Indonesia yang sudah turun temurun.

contoh aliran naturalisme dalam pendidikan